Lihat ke Halaman Asli

Zaenal Arifin

Kawula Alit

Ada "Kontol" di Pesantren

Diperbarui: 28 Juli 2020   05:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: tribunnews.com

Tahun 90-an, di Banyuwangi wilayah selatan, mashur "orang pintar" bernama Mbah Mad Ali. Perilaku beliau tidak seperti orang kebanyakan. Kemana-mana bersarung tanpa baju, paling banter pakai kaos singlet. Pergi kemanapun naik becak sambil membawa burung dalam sangkar. Terkadang sangkarnya saja.

Kebanyakan orang menyebutnya wali jadzab atau majdzub. Sering dimintai barokah doa. Ada juga yang menyebut sinteng atau kurang waras.

Suatu hari beliau datang ke pesantren. Nimbrung dengan para santri di teras.

Beliau mengajak main tebak-tebakan.

"Tuhan iki pira?" Tanya beliau pada anak-anak santri.

"Setunggaaal!" Jawab santri kompak.

"Eee, Kang Amin. Tuhan-mu pira?" Tanya Mbah Mad Ali pada Amin.

"Ya setunggal Mbah." Jawab Amin mantap.

"Lha, Tuhan-mu pira Kang Lukman?" Mbah Mad Ali bertanya pada Lukman.

"Ya mesti setunggal tho Mbah." Jawab Kang Lukman.

"Awakmu Kang Zaenal, Tuhan-mu pira?" Balik bertanya padaku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline