Lihat ke Halaman Asli

Indonesia, Impor Agama???

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tanpa sengaja sewaktu membuka jejaring media sosial, saya membaca sebuah post "Bukti Indonesia tidak cinta produk lokal, dan agamapun masih mengimpor kita dari timur tengah". saya tergelitik dan mencoba memahami post tersebut.

yah, Indonesia dengan SDA dan SDM yang melimpah ternyata hanya menjadi pasar bagi negara asing. Barang mentah di Indonesia dikirim ke luar, dan masuk lagi ke Indonesia dengan harga yang tinggi ketika sudah matang. Dan pemerintah pun hanya bilang, "saya turut prihatin" !!!

Kok agama bisa sampai impor? bukannya memang harus impor? agama kan memang tidak ada yang berasal dari Indonesia? apalagi agama islam yang memang notabenenya muncul dari timur tengah.

Itulah kerancaun yang terjadi di Negri kita, saya sendiri waktu kecil sering berfikiran bahwa apa-apa yang datang dari timur tengah adalah ajaran Islam. Inilah yang mungkin di maksud teman yang Post kata-kata tadi. Semua hal yang berkaitan dengan timur tengah dianggap sebagai ajaran agama islam, memangnya ajaran islam milik timur tengah? ini juga diperkuat dengan ke-kolot-an orang timteng yang menganggap bahwa Islam adlah milik mereka. Sering saya berjumpa dengan  orang ditempat saya belajar dan di tanyai, anta muslim? rasanya nyesek banget, emangnya Islam milik nenek moyang kamu???

Yang perlu di catat bagi orang muslim adalah islam adalah milik semua penghuni alam semesta. Indonesia dan timur tengah punya adat tersendiri, tetapi syari'at Islam hanya satu. Bedakan antara syari'at dan adat, agar tidak terjadi yang namanya agama impor. Islam sangat menghormati yang namanya adat, terbukti muncul sebuah kaidah dalam hukum islam al-'Adah Muhakkamh, adat bisa menjadi rujukan hukum. Ma ro'ahul muslimuuna hasanan fa huwa 'inda Allahi hasanun, apa yang menurut orang islam baik, maka menurut Allah juga baik. maka, marilah kita buang adat negara lain, karena kita mempunyai adat yang jauh lebih mulia dari adat mereka.

salam persahabatan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline