Lihat ke Halaman Asli

Grazie IL Grande Capitano, JZ4ever

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

11 Mei 2014 sepertinya akan men jadi tanggal yang tidak kan terlupakan oleh Interisti di seluruh dunia. Bahkan bagi pecinta sepakbola juga.

Bagaimana tidak, ikon sepakbola Inter bernama lengkap Javier Adelmar Zanetti, memainkan laga terakhirnya di Giuseppe Meazza Stadium sebelum menyatakan pensiun di usia 40.

“Zanetti adalah Inter, dan Inter adalah Zanetti”. “Semua bintang boleh datang dan pergi, namun tidak untuk Zanetti”.

Itulah ungkapan – ungkapan yang sering muncul mengingat kontribusi besar IL Pupi, julukan Zanetti untuk klub kesayangan nya Internazionale Milano.

Ada begitu ribuan kalimat pujian yang dilontarkan insan sepakbola untuk Zanetti. Namun kalimat “loyalitas tanpa batas” mungkin bisa merangkum semua pujian tersebut untuk Zanetti.

Pria kelahrian 10 Agustus 1973 di Buenos Aires Argentin, yang menjadikan Internazionale Milano sebagaui satu2 nya klub yang dibelanya ketika hijrah ke eropa.

Potongan gaya rambut klimis sederhana yang tidak pernah berubah sejak kedatangannya ke Inter bahkan sampai pensiun seolah menjadi penjelas Kesetiaan nya untuk Inter dan sepakbola.

Bahkan di dunia maya sering beredar foto perbandingan perubahan fisik dan rambutantara Zanetti n Giggs yang juga pensiun tahun ini, sejak mereka bermain untuk klub nya hingga pensiun.

Dan hasilnya, ketika Giggs kelihatan tak mampu menyembunyikan perubahan usia dari muda sampai tua nya,, namun Zanetti masih tetap kelihatan muda, dan dengan gaya rambut yang sama.

Amazing……

Namun bukan itu yang menjadi tolak ukur pembicaran Zanetti.

Lebih dari itu…

Kepemimpinan nya, ketegasan nya, berbanding lurus dengan skill dan fisiknya.

Menjadikan ia pemain yang komplit.

Bahkan Massimo Moratti tidak menampik bahwa Pemian Sepakbola dunia yang pernah tampil di panggung Indonesian Idol ini adalah pembelian pertama dan yang terbaik baginya saat pertama kali menjadi npemilik Inter bahkan sampai kini disaat Zanetti Pensiun.

Tak peduli banyaknya bintang yang dibeli Moratti, dari Luiz Nazario da Lima Ronaldo sampai Zlatan Ibrahimovic sekalipun, Zanetti tetap menjadi anak emas Moratti dan Kota Milan.

Dan menjadi pemain kesukaan Inter sepanjang masa.

Bahkan saya yakin,jersey Nerazzuri bernomor punggung 4 akan dipensiunkan, sebagaimana jersey no. 3 milik kapten masa emas La Grande Inter, Giancinto Fachetti.

Perjuaangan Zanetti di Inter tidak dpat dikatakan mudah. Ketika ia memutuskan hijrah ke Inter , Inter mengalami kekeringan prestasi, dan selalu dibayang-bayang tim sekota AC Milan dan si nyonya tua, juventus.

Namun kegigihan kedispilinan dan keyakinan membuat Zanetti tetap bertahan bahkan dari godaan real Madrid sekalipun, ia tidak mau mengikuti jejak Roberto carlos yang sama2 datang ke Inter 1995, namun beberapa tahun kemudian, Carlos memilih hijrah ke Madrid dan menjadi bek kiri terbaik di dunia pada era nya.

Loyalitas itu nyatanya mebuahkan hasil manis bagi Zanetti dan Inter.

Jangan ditanya suka – dukanya, dan perjuangan yang berat yang il Tractore lakukan, bahkan airmata kegagalan acapkali menimpa.kegagalan scudetto yang diimpikan saat tahun 2002 dikalahkan Lazio di pekan terakhir adalah salah satu contoh pahit. dan beberapa kegagalan – kegagalan berikutnya.

Namun nyatanya sepakbola memang benar-benar mengajarkan kepada kita tentang arti perjuangan.

Dan puncaknya adalah ketika airmata bahagia menghiasi wajah Javier Zanetti di Santiago Bernabeu,22 Mei 2010 tatkala memastikan treble winners tahun itu.

Siapapun pencinta Klub ini mungkin merasakan hal yang sama, tak terkecuali saya yang telah menjadi Intersiti sejak umur 8 tahun.

Thanks God, I’am an Interisti.

Terakhir,

Sebagai Interisti, saya hanya ingin mengatakan bahwa tidak peduli seberapa bangga mereka dengan bintang dan badge2 yang lain di jersey mereka,

Karena melihat Zanetti bermain untuk Biru-Hitam itu lebih jauh membahagiakan.

Dunia dan waktu akan menjadi saksi lahirnya ‘the next Ronaldo’, ’the next messi’, ‘the next giggs’ dan ‘the next-the next’ yang lainya

Tapi saya yakin dan percaya, tidak akan ada “The Next Zanetti”.

Grazie IL Grande Capitano

Forza La Beneamata

Forza Javier Adelmar Zanetti




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline