Lihat ke Halaman Asli

Kudeta yang Gagal, Erdogan Tetap Berkuasa

Diperbarui: 18 Juli 2016   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.bbc.com

Dalam kemunculan perdananya di bandara Istanbul paska kudeta, Receb Toyeb Erdogan mengatakan, akan tetap bersama pendukungnya sampai situasi kembali normal. Sampai saat ini, sudah ada 34 Jendaral ditangkap. Upaya bersih-bersih pun terus berlanjut. Dan kini sudah ada 6 ribu  orang termasuk tentara yang ikut dalam aksi penggulingan ditahan. Sementara itu, rakyat Turki turun memenuhi jalan-jalan dan meneriakkan dukungan mereka pada sang presiden yang sah. Pawai menghiasi jalan-jalan di Turki. Mendukung pemerintahan Erdogan yang berhasil menggagalkan upaya kudeta Milter.

Kudeta yang gagal, Rakyat Turki bertaruh nyawa melawan kudeta Militer. Di Ankara, sedikitnya puluhan orang tewas dalam aksi baku tembak setelah pemerintah Turki mengklaim sudah berhasil menggagalkan kudeta. Dan tak tanggung-tanggung beberapa Hakim Agung pun diciduk. Komandan garnisiun di kota Denizili, Ozan Ozbabakir, dan 50 tentara ditahan pada minggu dini hari. Termasuk, Jendral pasukan udara Brigjen bekir Ercan van turut mengalami hal serupa. Bahkan nama besar, sosok senior, komandan pasukan ketiga Erdal ozturk beserta komandan kedua ikut diringkus di Malatya Adem Huduti.

Dalam sekilas kesimpulan terkait kudeta ini, sebuah kelompok yang menamakan diri “ Dewan Untuk perdamain Tanah Air”. Mengatakan, kudeta dilakukan untuk memastikn dan mengembalikan amanat konstitusi, Demokrasi, HAM, dan kebebasan, serta Supremasi hukum yang selama ini terganggu.

Melihat fakta dan prestasi sang presiden dalam menahkodai kesuksesan pemerintahan Turki dalam 10 tahun terakhir. Seolah kontras dengan pernyataan Turki, Erdogan gagal membangun ekonomi Turki. Perlambatan pertumbuhan Ekonomi berkisar 4% saja dengan tingkat inflasi 6,5 %. Serta, kondisi yang makin parah dengan nilai tingginya suku bunga sebgaia acuan.

Belum sampai disitu, kekecewaan juga ditengarai, karena Presiden sah ini disinyalir mencoba meredam pengaruh Jendral di jajaran tertinggi dengan memecat  atau mengirimkan mereka ke pos-pos yang kurang strategis. Belum lagi, aksi Erdogan yang menembak jatuh pesawat-pesawat Rusia, mengadakan perlawan terhadapa suku Kurdi, serta pernyataan-pernyataan pedas terhadap Israel, dengan menyebutnya sebagai sarang teroris dan mencemari hubungan internasional. Selama dalam pemerintahannya, tampak lebih mendambakan sebuah Negara yang mirip Mesir di bawah Morsi dari pada Negara Turkiy di bawah kepemimpinan Attaturk. Sehingga sekelompok Rakyatnya (yang besebrangan pendapat) tidak menyukai atau sepakat dengan kecendrungannya dalam menahkodai Negara melintasi dua benua ini.

Berbeda Turki dalam genggaman Erdogan justru banyak menuai prestasi 10 tahun terakhir. Tercatat serentetan prestasi Turki yang melonjak naik di segala bidang. Bahkan merumuskan negara Turki Modern yang pada tahun 2023 menjadi kekuatan politik dan ekonomi nomor satu di dunia. Turki menyiapkan 300 ribu ilmuwan untuk penelitian ilmiah menuju tahun 2023, Yeni Turki atau Turki Baru.

Dari sejumlah prestasi yang dihimpun penulis Yordan, Ihsan Al Faqih, di media Achahed, 26 Desember 2014, menyatakan ada 29 prestasi suami Emine Gülbaran ini. Beberapa darinya kita sebutkan di sini. Selama Erdogan memimpin, Turki masuk ke dalam 20 negara besar terkuat (G-20) di dunia.

Ayah Sümeyye ini membuat Turki memproduksi sendiri tank baja, pesawat terbang dan pesawat tempur tanpa awak, dan satelit militer modern pertama yang multi fungsi. Turki melunasi semua hutangnya dan Erdogan meminjami IMF sebesar 5 milyar dolar. Kini, cadangan devisa negara Turki sebesar 100 milyar dolar. Setelah di tahun 2013, pengahsilan Domestic nasional yang menyamai pendapatan gabungan 3 Negara dengan kekuatan Ekonomi terbesar di timur tengah.

Permintaan Ekstradisi

Sementara di pengasingan, Fathullah Gulen dielu-elukan sebagai dalang aksi penggulingan tersebut. Di kediamannya di Saylorsburg, Negara bagian Pennsylvania, Amerika serikat, ketika beberapa Jurnalis mendatanginya, justru menyatakan bahwa bisa saja ini adalah kudeta yang direkayasa agar bisa menangkap dirinya dan para pengikutnya. Tapi, tidak terang-terangan disuarakan karena dirinya tidak meiliki bukti akan rekayasa kudeta yang dibuat Erdoagn sendiri. Begitupun di Yunani, pemerintah Turky meminta untuk mengeketardisi delapan perwira militer yang melarikan diri dengan helicopter dan meminta suaka politik kepada Yunani.

Turki bergeming. Kudeta itu bahkan mengakibatkan hubungan Tukri dan AS memanas. Lantaran untuk meminta Gulen untuk diekstradisi. Pasalnya, dari 6 ribu orang yang diringkus, mereka memang pendukung Gulen dan gerakan Hizmet. Turki menyebut mereka sebagai Fethullah Terrorist Organisation alias FETO. Makin diperpanas lagi, tudingan Mentri ketanagakerjaan Turki, Sulayman Soylu, bahwa AS ada dibalik dan ikut menyokong kudeta tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline