Lihat ke Halaman Asli

Zabidi Mutiullah

TERVERIFIKASI

Concern pada soal etika sosial politik

Timnas Garuda di Piala Asia 2023, Antara Harapan dan Kenyataan

Diperbarui: 6 Januari 2024   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Timnas Garuda di Piala Asia 2023. Sumber Foto Topik Pilihan Kompasiana

Tentang masuknya Timnas Garuda Indonesia  pada Turnamen Piala Asia 2023 di Qatar, pertama kali yang patut kita panjatkan adalah rasa syukur. Sebagai tanda, kalau Sepak Bola kita lebih layak dibanding sekian banyak negara Asia lain yang tak lolos.

Terlebih, musuh yang akan dihadapi bukan kaleng-kaleng. Tergabung di Grup D, Indonesia akan rebutan bola lawan Jepang, Irak dan Vietnam. Bagaimana kansnya..? Ini yang perlu dikomentari secara bijak. Tak perlu berlebihan, namun juga tak boleh pesimis.

Negara mana dan siapa warganya yang tidak bergembira andai Tim Sepak Bola kesayangan mencapai prestasi puncak. Sebagai juara misalnya. Apalagi di ajang bergengsi level internasional. Pasti senang bukan main.

Dalam konteks Piala Asia 2023, keinginan juara tersebut pasti menjadi harapan kita semua. Terlebih, setelah Timnas Garuda selama lima tahun ini ditangani oleh Shin Tae-yong. Seorang pelatih dari Korsel yang sempat merasakan atmosfir Piala Dunia.

Namun kita harus realistis. Tak pantas lah memberi beban diluar kemampuan terhadap Timnas Garuda dan pelatih Shin. Misal wajib lolos ke putaran empat besar atau bahkan juara. Ya berlebihan ini namanya.

Mengapa, sebab sepak bola kita saat ini masih masuk ketahapan hendak bangkit. Ibarat bayi, mungkin baru belajar jalan. Dipaksa lari, resiko tinggi. Bisa-bisa kakinya patah. Kalau sudah begini, perlu pemulihan lebih lama lagi.

Lalu apakah salah kalau beberapa komponen sepak bola Tanah Air macam PSSI, berbagai Klub, pengamat atau pemerhati dan warga negara secara umum menuntut Timnas Garuda dan Pelath Shin unjuk gigi di Piala Asia 2023..?

Ya tentu tidak salah. Hanya saja perlu dibatasi sesuai kemampuan yang ditunjukkan selama ini. Acuannya tentu kepada beberapa pertandingan yang sudah dilakoni Timnas Garuda di berbagai ajang. Baik turnamen resmi maupun uji coba.

Bagi saya pribadi, untuk Piala Asia 2023 Timnas tidak menunjukkan performa memalukan saja sudah cukup. Dan saya berharap, para pembaca atau pecinta sepak bola tanah air setuju terhadap pendapat saya.

Mengapa, agar kita tidak frustasi dan patah hati. Kalau sampai begini, bahaya. Bisa berakibat munculnya hujatan dan makian, andai prestasi Timnas jauh dari keinginan. Ya seperti selama ini telah terjadi. Pelatih Shin di bully. Dan Timnas di ejek. Ini tak bagus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline