Lihat ke Halaman Asli

Zabidi Mutiullah

TERVERIFIKASI

Concern pada soal etika sosial politik

Menyimak Upaya Pemerintahan Jokowi Menghapus Kemiskinan Ekstrem

Diperbarui: 20 November 2023   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kemiskinan Ekstrem Turun 0 Persen. Sumber Foto Topik Pilihan Kompasiana.

Soal jenis kemiskinan, sebenarnya bukan hanya yang ekstrem. Sepengetahuan saya, ada juga yang biasa. Kemudian dari segi sebab, terdapat kemiskinan struktural dan kultural. Mari kita tengok sekilas pengertian masing-masing.

Saya sarikan dari banyak sumber, kemiskinan ekstrem adalah suatu kondisi dimana manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan primer seperti makan minum, tempat tinggal, sanitasi, kesehatan, pendidikan dan akses informasi.

Kemiskinan biasa, adalah suatu kondisi dimana manusia sanggup memenuhi kebutuhan primer namun diluar standard minimal. Misal punya rumah tapi tak layak, bisa makan minum cuma kadang-kadang dan sebagainya.

Pindah kepada kemiskinan struktural, ialah kemiskinan yang disebabkan oleh minimnya akses untuk menjangkau sumber daya sosial, budaya maupun politik. Gampangnya, ini kemiskinan karena faktor eksternal.

Kemiskinan kultural, ialah yang terjadi karena mindset, sikap dan kebiasaan yang melekat pada perorangan maupun masyarakat, akibat adanya ikatan adat istiadat atau budaya yang enggan memberdayakan diri melalui cara-cara modern.

Uraian saya berikut ini tak hendak mempertentangan soal beberapa definisi tersebut. Saya menyampaikannya, semata buat ilustrasi. Agar opini saya tentang kemiskinan ekstrem turun memperoleh permakluman.

Pendapat saya, upaya pemerintahan Jokowi buat menurunkan hingga ke titik nol kemiskinan ekstrem amatlah sulit. Terlebih waktunya cuma setahun. Heemm, rasanya mustahil ya. Kecuali terjadi keajaiban.

Disamping sulit, juga sungguh berat. Mengapa, karena bidang-bidang yang tidak dimiliki oleh penyandang kemiskinan ekstrem sangat banyak. Dan menyeluruh hampir pada semua lini kebutuhan hidup.

Apalagi memasuki tahun politik, khususnya pilpres 2024. Tantangan yang akan dihadapi Pak Jokowi pasti super besar. Anda tahu sendiri kan, saat ini beliau bukan hanya “musuhan” sama kelompok oposisi.

Tapi juga poros koalisi PDIP. Gara-gara merestui putra sulungnya Gibran jadi cawapres Prabowo Subianto. Ingat, kesuksesan mengentas kemiskinan ekstrem yang diraih Pak Jokowi, bisa dipersepsi juga sebagai jalan mulus bagi kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline