Lihat ke Halaman Asli

Zabidi Mutiullah

TERVERIFIKASI

Concern pada soal etika sosial politik

Keterkejutan dan Mastermind di Balik Cak Imin Jadi Cawapres Anies

Diperbarui: 2 September 2023   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Sumber Foto Kompas.com/Ardito Ramadhan D.)

Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bacawapres Anies ..? Ah biasa saja. Saya melihatnya bukan sesuatu yang istimewa. Apalagi batas akhir pendaftaran pilpres 2024 masih tanggal 25/11/2023.

Pindahnya Cak Imin sekaligus menjadi cikal bakal bersatunya PKB dengan Nasdem dan putus dari Gerindra. Juga membuat Partai Demokrat kehilangan teman di Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP yang sebelumnya di rintis bersama PKS dan Nasdem.

Meski kepindahan Cak Imin merupakan sesuatu yang biasa saja, namun tidak demikian dengan implikasinya. Sungguh tidak biasa. Jika melihat ke belakang, kayaknya jauh panggang dari api.

Cak Imin dan PKB yang selama ini dikenal setia kepada basis “nasionalis”, lalu secara tiba-tiba belok arah berlabuh ke Anies yang kuat di persepsikan sebagai kelompok “agamis”. Fenomena inilah rupanya yang jadi pertanyaan banyak orang.

Dari awal, sebenarnya saya sudah akan menulis soal kepindahan tersebut. Tapi ternyata ada kabar lain yang membuka peluang gagalnya PKB masuk ke Nasdem. Yaitu rencana pertemuan antara Cak Imin dengan capres Gerindra Prabowo Subianto pada jumat sore kemarin.

Akhirnya saya putuskan untuk menunggu. Namun ternyata pertemuan itu gagal. Akibatnya, tak ada info lain yang bisa saya jadikan “serangan balik” terhadap keputusan Cak Imin pindah ke Anies Baswedan. Ini sepertinya sudah menuju proses finalisasi.

Ya tak apa-apa. Begitulah rupanya garis tangan yang di goreskan oleh Tuhan tentang dunia politik. Sangat mengejutkan. Terutama bagi konstituen PKB secara khusus. Dan anggota NU secara umum.

Muncul berbagai tanda tanya. Tapi yang pasti mengarah pada satu persoalan. Pantas tidak Cak Imin yang merupakan Ketua Umum, bahkan nyaris mendekati sebagai pemilik sebuah partai “besar” menjadi cawapres Anies Baswedan..?

Sudah maklum kan kalau Anies tidak ada apa-apanya di lingkungan internal sebuah partai politik. Jangankan seorang pengurus. Anggota saja bukan. Sehingga, eksistensinya tergolong lemah. Sudah itu, masih nebeng lagi ke Nasdem.

Sementara Cak Imin, punya daya tawar lumayan tinggi. Bahkan keberadaanya mampu menentukan sebuah koalisi bisa daftar pilpres atau tidak. Maka dalam konteks ini, posisi yang pas sebetulnya dibalik. Cak Imin Capres, Anies cawapres.

Bagaimana jika melihat hasil survei ? Benar memang tingkat elektabilitas Anies agak jauh melampaui Cak Imin. Anies bahkan selalu ada di tiga besar bersama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline