Saya kira, saat ini capres Prabowo Subianto merasa senang. Sebab kemarin ketambahan Golkar dan PAN untuk memperkuat posisi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KKIR yang sudah di huni oleh Gerindra dan PKB.
Masuknya dua kawan baru itu jelas akan mampu mendongkrak perolehan suara bagi Prabowo. Makin besar pula optimisme Menteri Pertahanan itu untuk dapat mengganti sekaligus melanjutkan kerja Presiden Jokowi.
Namun apakah faktanya nanti ketika hendak daftar pilpres 2024 ke KPU anggota koalisi partai Gerindra masih tetap utuh..? Saya kok merasa pesimis. Muncul terawangan dibenak saya, kalau yang akan terjadi malah sebaliknya.
Mohon maaf kepada kawan-kawan Gerindra, saya kurang yakin kalau Golkar, PAN dan PKB akan komplit ikut bersama-sama mengawal Prabowo hingga sampai daftar ke KPU. Kecuali ketiga partai ini punya sikap legowo, tulus dan ikhlas.
Mengapa saya pesimis hingga demikian rupa.? Belum lagi bicara soal konsolidasi dan tekhnis pemenangan bagi Prabowo, ketiga partai nampaknya mulai menunjukkan “watak aslinya”. Masing-masing mengungkap apa yang di incar.
Anda tahu, dua hari belakangan kita di suguhi berita tentang langkah Golkar dan PAN soal posisi cawapres setelah resmi gabung ke Gerindra. Kalau PKB sich memang sejak awal mengincar posisi ini.
Kompas.com edisi tayangan 14 Agustus 2023, memuat pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Nusron Wahid, soal kemungkinan Airlangga Hartarto dipilih jadi cawapres Prabowo.
Meski tetap menyerahkan sepenuhnya kepada anggota koalisi, namun Nusron secara rinci berkata, “Soal cawapres, harapan kami Pak Airlangga masih menjadi alternatif yang akan dipilih”.
Lalu di Kompas.com edisi tayangan 15 Agustus 2023 diberitakan, kalau PAN akan tetap kukuh mendorong Menteri BUMN Erick Thohir untuk jadi bakal cawapres Prabowo Subianto.
Meskipun harus disadari, menurut Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, usaha ke arah itu tak bisa di pungkiri bakal berlangsung alot. Bagi saya wajar alot. Karena PAN tak sendirian “rebutan” cawapres.
Ingat, di situ masih ada PKB. Partai besutan Gus Dur yang merupakan perintis berdirinya KKIR bersama Gerindra ini memang sudah sedari awal mematok posisi cawapres.