Lihat ke Halaman Asli

Zabidi Mutiullah

TERVERIFIKASI

Concern pada soal etika sosial politik

Hikmah Sholat Tarawih Malam Kedua Puluh Tujuh

Diperbarui: 17 April 2023   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Ramadhan 1444 Hijriyah, Sumber Foto NU Online

Anda tahu shiratal mustaqim..? Itu lho jembatan yang besok saat hari kiamat bakal di lintasi oleh manusia. Di seberang ada surga. Khusus di sediakan bagi siapapun yang sukses lewat di atasnya, karena khusnul khotimah. Sementara di bawah shiratal mustaqim terdapat neraka. Akan di tempati oleh yang jatuh terpeleset, sebab matinya su’ul khotimah.

Kata shiratal mustaqim sendiri berarti “jalan yang lurus”. Untuk maknanya, terjadi beragam tafsir di kalangan para ulama. Tapi secara garis besar ada dua arus utama. Pertama, shiratal mustaqim dalam makna jembatan di akhirat yang di sediakan oleh Allah bagi manusia setelah meninggal, sebagaimana gambaran sekelumit tadi.

Kedua, pengertian shiratal mustaqim untuk konteks masa sekarang. Ini berpijak pada pilihan atau sumber rujukan bagi manusia ketika hendak melakukan sesuatu atau bersikap saat masih hidup di dunia. Misal perbuatan yang didasarkan pada dalil yang ada di Quran Hadits. Atau beberapa tindakan yang di contohkan oleh para nabi, sahabat, salafus sholih dan para ulama.

Mengingat tulisan ini hendak menyampaikan tentang hikmah sholat tarawih yang kedua puluh tujuh, mari kita fokuskan pada yang pertama. Dan biarlah makna yang kedua menjadi pembahasan dan bahan renungan para kyai atau cendekiawan muslim. Sesuai dalil, hikmah sholat tarawih malam kedua puluh tujuh adalah..:

Screenshot dari jatim.nu.or.id

Bagaimana, anda ingin menyeberangi jembatan shiratal mustaqim secepat sambaran kilat..? Kalau iya, silahkan gunakan kesempatan nanti malam. Ajak semua keluarga seperti suami, istri, anak dan para famili sholat tarawih bersama anda. Agar besok saat punya tempat di surga, masuknya bisa berbarengan. Tidak incrit-incrit atau bahkan ada yang ketinggalan.

Konon katanya, ada beberapa jenis kecepatan yang di alami manusia saat lewat di atas shiratal mustaqim. Yang pastinya di pengaruhi oleh perbuatan semasa masih hidup di dunia. Yang punya pahala banyak, bagai di tenagai oleh mesin super jet. Amat sangat pesat sekali. Sementara yang amalnya biasa-biasa saja, ya jalan santai. Tidak begitu kencang.

Nah, anda yang sholat tarawihnya nanti malam di terima oleh Allah, akan melaju di shiratal mustaqim melebihi kemampuan super jet. Ya itu tadi, bagai kecepatan sambaran kilat. Cuma saran saya, ya jangan terlalu berharap atau terkesan ngotot mendapat fasilitas ini. Hingga mempertaruhkan ke-khusyuk-an pikiran.

Serahkan saja bulat-bulat kepada Allah. Karena Dia-lah yang Maha Tahu, anda dapat yang mana. Yang penting, anda sudah melaksanakan perintah-Nya. Toh meskipun jalan santai, target utama untuk masuk ke surga sudah kesampaian, dan beruntung tidak nyemplung ke neraka. Hanya saja, sampai lebih dulu memang lebih baik, dibanding yang belakangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline