Lihat ke Halaman Asli

Zabidi Mutiullah

TERVERIFIKASI

Concern pada soal etika sosial politik

Bupati dan Wakilnya Tak Harmonis: Kasus Bondowoso

Diperbarui: 24 Februari 2023   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lucky Hakim, Sumber Foto Kompas.com

Bagi saya, tepat sekali thema yang disodorkan oleh Kompasiana dalam Rubrik Topik Pilihan kali ini. Yaitu tentang “Bupati dan Wakilnya Tak Harmonis”. Diangkat berdasar fakta seorang artis yang kemudian alih profesi jadi politisi, Lucky Hakim, mundur sebagai Wakil Bupati atau Wabup Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Disinyalir karena faktor hubungan tak harmonis dengan Bupati Nina Agustiani.

Hubungan yang diduga kurang harmonis antara Bupati-Wabup sebenarnya bukan masalah baru. Sebelum kasus Lucky, dibeberapa wilayah lain juga terjadi. Misalnya di sebuah Kabupaten bernama Bondowoso. Yang merupakan salah satu bagian dari Provinsi Jawa Timur. Letaknya di ujung timur Pulau Jawa. Diapit oleh Probolinggo, Jember, Banyuwangi dan Situbondo.

Bondowoso di pimpin oleh seorang bupati dari golongan tokoh masyarakat. Namanya KH. Salwa Arifin. Wabup-nya Irwan Bakhtiar. Baik Bupati maupun Wabup merupakan politisi. Awalnya, Kyai Salwa aktif sebagai Ketua MPP PPP Kabupaten Bondowoso. Sekarang ini pindah posisi sebagai Ketua DPC.  Sedang Irwan adalah Ketua DPC PDIP di kabupaten yang sama.

Ketika nyalon pada pilkada tahun 2018 silam, duat Salwa-Irwan memilih julukan Pasangan Sabar. Singkatan dari Salwa Arifin Irwan Bakhtiar. Sabar menduduki kursi sebagai pimpinan Kabupaten Bondowoso setelah sukses menang rebutan vox pop lawan pasangan Dhafir-Dayat. Pasca menang, pada akhir tahun itu juga Pasangan Sabar dilantik oleh Gubernur Jawa Timur.

Hingga memasuki tahun kedua masa pemerintahan, tepatnya 2020, Pasangan Sabar kelihatan jalan terpadu. Komunikasi antara Bupati dan Wabup masih lancar. Tapi memasuki tahun ketiga pada 2021, bibit-bibit perseteruan mulai muncul. Hubungan Bupati Wabup-pun terkesan renggang. Meskipun tak nampak vulgar macam branding Puan Maharani kapan hari, yang sampai taruh baliho dimana-mana.

Tapi apa mau dikata, sepandai-pandainya menyimpan masalah, pada akhirnya meledak juga ke permukaan. Puncak kerenggangan komunikasi Bupati Wabup mencapai klimaks pada awal 2022. Mungkin karena sudah merasa tak kuat, atau oleh sebab lain, tiba-tiba Wabup Irwan mengeluarkan pernyataan yang cukup menghentak publik Bondowoso. Tak tanggung-tanggung, Pak Wabup menyampaikannya secara terbuka. Pakai media lagi.

Disarikan dari ragam media lokal yang file-nya saya simpan hingga saat ini, dari beberapa pernyataan Wabup yang sempat muncul kepermukaan, ada dua hal yang cukup membuat merah telinga beberapa pihak. Terutama pihak yang dimaksud oleh Wabup. Pertama soal jual beli jabatan. Kedua, tentang pertemanan.

Soal jual beli jabatan. Pak Wabup mengaitkannya dengan janji kampanye. Menurutnya, ketika kampanye dulu, Pasangan Sabar berjanji dan komitmen untuk tidak melakukan jual beli jabatan, pungli dan sejenisnya. Tapi dengan nada tanya, Wabup Irwan justru melihat sebaliknya. Bahwa beberapa tindakan menyimpang itu masih marak terjadi.

Tentang pertemanan. Menyambung statemen jual beli jabatan tadi, Wabup lalu bicara tentang idealisme pertemanan. Kata Wabup menegaskan, “lebih baik kita bergabung dengan mantan preman yang sudah bertaubat, daripada tokoh agama yang kemudian menjadi preman”. Siapa yang dimaksud oleh Wabup “tokoh agama yang kemudian menjadi preman”..?

Tak ada penyebutan nama secara gamblang dari Wabup. Tapi faktanya, dua hal yang diungkap tersebut lalu menjadi bola liar di tengah masyarakat. Opini berseliweran kemana-mana. Masyarakat terbelah jadi dua. Antara yang mendukung pernyataan Wabup dan yang menyangkal. Cuma yang saya ingat, ketika itu tak ada sanggahan secara langsung dari Bupati KH. Salwa Arifin. Kecuali dari pihak yang ada di belakang Bupati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline