"Demi Kebangkitan Indonesia Raya" kata Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar. Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB. Itu dikatakan Cak Imin menimpali statement Pak Prabowo Subianto, Ketua Umum DPP Partai Gerindra.
Sesaat setelah kedua tokoh politik nasional itu, lewat partai masing-masing, sepakat menjalin koalisi. Sebelum Cak Imin komentar, Pak Prabowo terlebih dahulu berkata, "Partai Kebangsaan Yang Religius, Dan Partai Religius Yang Nasionalis".
Dibanding jalinan politik KIB atau Koalisi Indonesia Bersatu, ikatan Gerindra PKB lebih kuat dan kongkrit. Kelihatan sangat terang benderang. Mungkin karena jumlah parpol yang bergabung hanya ada dua.
Jika bicara soal calon presiden dan wapres, tidak begitu berat hingga menguras tenaga, pikiran dan lobi. Meskipun nanti ada parpol yang hendak bergabung, saya kira tidak akan merubah formasi capres-cawapres yang diusung Gerindra PKB.
Apalagi sebelumnya, kedua Ketum/Ketua Umum tersebut sudah mendapat rekomendasi dari parpol masing-masing. Diputuskan sebagai kandidat terkuat maju pilpres.
Baik Pak Prabowo maupun Cak Imin, adalah kader utama yang memang disiapkan oleh Gerindra dan PKB. Dalam konteks ini, saya yakin capresnya Pak Prabowo dan Cak Imin cawapres.
Sementara untuk KIB, tidak ada pernyataan kongkrit soal pasangan capres-cawapres. Golkar memang sudah memutuskan ketumnya Airlangga Hartarto sebagai capres. Namun itu bukan jaminan. Karena finalisasi di KIB tentang nama-nama kandidat, hingga saat ini belum kelihatan. Di KIB, penentuan capres-cawapres masih ngambang.
Bahkan, Ketum PPP Suharso Monoarfa mengatakan bahwa, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak punya resistansi untuk mengusung figur calon presiden (capres) dari luar koalisi. Monoarfa memiliki keyakinan bahwa figur capres terbaik bisa jadi muncul dari pihak eksternal.
"Koalisi Indonesia Bersatu tidak alergi (usung capres) dari luar koalisi sepanjang memenuhi hal-hal yang kita sepakati secara bulat," tutur Suharso dalam Silaturahim Nasional KIB di Pelataran, Senayan, Jakarta, Sabtu, 4/6/2022. (Kompas.com - 04/06/2022)
Apakah kondisi diatas memang diciptakan oleh KIB sebagai strategi politik menghadapi pilpres 2024..? Wallahua'lam. Jika benar, tentu itu sah-sah saja. Dengan kata lain, KIB sebenarnya sudah punya calon. Tapi disimpan dulu. Masih dirahasiakan. Yang tahu nama-nama itu cuma elit internal KIB. Baru dikeluarkan kelak, jika momentumnya sudah pas menurut pertimbangan KIB.