Lihat ke Halaman Asli

Zabidi Mutiullah

TERVERIFIKASI

Concern pada soal etika sosial politik

Halal Bi Halal Keluarga

Diperbarui: 4 Mei 2022   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Tiap lebaran, keluarga besar saya rutin mengadakan halal bi halal keluarga. Maksimal diadakan H+4 idul fitrih.
Kegiatan ini dalam rangka menyiasati waktu, agar keluarga besar bisa silaturahmi secara lengkap.

Jumlah anggota keluarga saya terbilang cukup besar. Jika hanya mengandalkan hari libur lebaran, tidak mungkin dapat dipertemukan satu persatu. Waktu terbatas, ditambah jumlah anggota yg cukup banyak, perlu dipikirkan satu cara yg cukup simple. Maka, halal bi halal keluarga itu salah satu solusi yg cukup efektif.
Sudah lama keluarga besar saya memanfaatkan acara itu utk ajang silaturahmi. Sudah berlangsung puluhan tahun. Dimulai sejak para sesepuh dulu. Alhamdulillah, sampai sekarang tetap berlangsung istiqamah.

Untuk lokasi acara, selalu pindah-pindah tempat. Tiap kelompok keluarga mendapat giliran. Demikian seterusnya, hingga nanti kembali lagi ke tempat awal.
Masalah konsumsi, tidak jadi soal. Sebab tuan rumah yg terpilih sbg lokasi acara, tidak perlu mengeluarkan biaya konsumsi. Tiap anggota keluarga yang hadir, membawa konsumsi sendiri-sendiri. Yang sudah disiapkan sebelumnya dari rumah masing-masing.

Saat acara pokok selesai, makanan yang dibawa bisa langsung dinikmati bersama anggota keluarga. Namun banyak juga yang "tukar guling". Antar keluarga saling barter makanan. Dari sini, nampak bahwa keakraban dan terjaganya ikatan keluarga adalah nomor pertama. Yang lain2, termasuk soal makanan tadi, adalah sekedar pelengkap acara.

Yang juga ditunggu-tunggu dalam acara halal bi halal keluarga saya adalah soal laporan keuangan hasil sumbangan. Sekedar informasi, ditengah tengah acara, anak-anak muda tak lupa mengedarkan kardus bekas minuman air mineral. Minta sumbangan seikhlasnya kepada para hadirin. Hasilnya cukup lumayan. Hasil iuran digunakan untuk bansos, apabila ada sebagian anggota keluarga yang butuh bantuan. Selain keperluan administrasi, hasil iuran kebanyakan untuk membantu anggota keluarga yang kebetulan tertimpa cobaan. Misal sakit atau meninggal dunia.

Semoga kita semua mendapat hikmah idul fitrih. Amiinnn...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline