Lihat ke Halaman Asli

Menelusuri Corak Corak Penulisan Sejarah Islam dari Masa Awal Hingga Masa Sejarawan Besar

Diperbarui: 23 Juni 2024   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejak masa awal penulisan hingga masa sejarawan besar, Historiografi Islam atau Penulisan Sejarah Islam sudah mengalami berbagai perkembangan mulai dari type hingga metodologi penulisannya. Hal itu terjadi karena adanya faktor atau latar belakang yang berbeda dari dimana dan kapan sejarah tersebut ditulis. 

Corak corak penulisan sejarah sejak masa awal hingga masa sejarawan sejarawan besar dapat dikelompokan menjadi tiga corak, yaitu:

1. Khabar 

Khabar merupakan bentuk historiografi yang paling tua, dan diuraikan dengan hanya beberapa halaman saja. Adapun ciri dari khabar diantaranya:

- Tidak terdapat hubungan kausalitas antar peristiwa

- Sudah berakar jauh sebelum Islam, berisi cerita cerita perang, menggunakan cerita pendek dan disajikan dalam bentuk dialog antar pelaku sehingga memudahkan sejarawan dalam menganalisis peristiwa yang disajikan

- Khabar merupakan satu ekspresi yang artistik sehingga memerlukan penyajian yang puitis

Salah satu contoh karya sejarah yang menggunakan bentuk khabar adalah monograf karya Ali bin Muhammad Al Madaini (w. 831). Monograf tersebut bercerita tentang pertempuran pertempuran perorangan dan penaklukan yang dilakukan oleh Islam.

2. Hawliyat 

Hawliyat merupakan metode penulisan sejarah berdasarkan urutan tahun. Metode Hawliyat pertama kali digunakan oleh At-Thabari dalam karyanya Tarikh al-rusul wa al-Mulk atau lebih dikenal Tarikh al Umam wa al Mulk. Tapi ada pula yang berpendapat bahwa metode Hawliyat ini sudah ada sebelum zaman At Thabari yang mana digunakan oleh Abu Isa Ibn Munajjim yang menulis Tarikh Sinni Al Alam atau Sejarah Dunia Berdasarkan Tahun.

Dalam metode ini, peristiwa peristiwa yang terjadi di tahun yang sama dihubungkan dengan kata kata seperti wafiha (dan pada tahun itu juga). Apabila peristiwa pada tahun tersebut telah selesai dipaparkan seluruhnya dan penulis akan meneruskan ke tahun selanjutnya maka digunakan kata tsumma dakholat sanah…(kemudian masuk tahun…) atau tsumma ja a fi sanah… (kemudian terjadi peristiwa pada tahun…).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline