Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Amin

Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, penerjemah, siniar

Muslimah Loyo, No Way!

Diperbarui: 18 Maret 2017   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coba kita perhatikan muslimah-muslimah di sekitar kita. Masih banyak di antara mereka yang belum tahu-menahu bahwa mereka adalah makhluk yang istimewa. Allah SWT menciptakan wanita dari tulang rusuk lelaki. Seorang wanita diciptakan Allah untuk melengkapi laki-laki untuk menjalankan tugas sebagai khalifah di atas muka bumi. Diciptakan sebagai seorang muslimah bukan berarti menjadi pribadi yang lemah. Perempuan tidak diciptakan dari tulang kepala supaya ia tidak terlena bila disanjung dan dipuja. Ia juga tidak diciptakan dari tulang kaki yang bisa diinjak dan diperbudak. Tetapi diciptakan dari tulang rusuk, dekat kepada hati untuk disayangi dan dicintai.

            Disebutkan dalam hadits

فَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ ... (رواه مسلم)

Artinya: Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasul SAW bersabdabahwa seorang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah

(HR. Muslim)

Bila ditinjau secara teks hadits tertulis mukmin laki-laki. Tetapi hadits ini dapat dipahami secara lebih luas bahwa seluruh mukmin, baik laki-laki maupun perempuan yang kuat akan lebih dicintai dan disayangi oleh Sang Pencipta.

Berangkat dari hadits di paragraf sebelumnya, mari bersama kita bahas bagaimana seharusnya seorang muslimah yang kuat itu. Imam Nawawi Radhiyallahu ‘anhu menjelaskan bahwa kekuatan disini adalah kekuatan dalam hal jasmani, ibadah, taqwa dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan agamanya, keselamatan aqidahnya, dan sebagainya. Disini izinkan penulis untuk memaparkan poin-poin kekuatan apa saja yang seharusnya dimiliki oleh seorang muslimah sejati.

Pertama, kuat jasmani. Sebagai seorang muslimah maka sudah seharusnya menjadi seorang yang kuat secara jasmani. Sebagai konsekuensinya maka seorang muslimah akan berusaha menjaga jasmaninya dengan baik. Ia akan berolahraga setiap hari agar tubuhnya segar bugar dan mampu beraktivitas dengan baik. Ia juga akan memilih makanan yang halal dan baik. Ia tidak mungkin sembarangan dalam makan dan minum. Ia ikuti ajaran Rasul untuk makan setelah lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Ada pepatah dalam bahasa latin yang berbunyi mens sana in corpore sanoyang berarti jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat. Dari pepatah itu kita tahu ada hubungan yang kuat antara tubuh yang sehat dengan kejiwaan seseorang. Bila tubuh seseorang sakit maka secara tidak langsung kondisi psikis orang tersebut juga akan terganggu.

Dengan bekal kesehatan yang prima, seorang muslimah dapat melakukan banyak hal positif dalam kesehariannya. Ia dapat menebarkan dakwah Islam dengan lebih semangat. Ia juga akan belajar ilmu agama kepada gurunya dengan mendalam. Berbeda halnya ketika ia sebentar-sebentar sakit, sebentar-sebentar sudah loyo. Maka, bagaimana nasib perjuangan dakwah Islamnya? Bagaimana pula kabar keilmuan agamanya yang masih begitu sedikit? Bagaimana pula bisa menjadi menantu idaman suami? Takutnya nanti bukan malah menyenangkan suami, tetapi lebih banyak menyusahkan. Jadi, berusahalah untuk selalu tampil sehat, segar bugar sepanjang hari agar semakin banyak orang di sekitarmu yang mendapatkan manfaat dari hadirnya dirimu di sekelilingnya.

Kedua, kuat ibadah. Aspek kedua dalam konteks kekuatan muslimah adalah kuat dalam beribadah. Sebagai seorang muslimah sudah barang tentu berkewajiban untuk menjalankan segala perintah Allah dan rasulNya. Begitu pula wajib untuk menjauhi segala larangan Allah dan rasulNya. Menjadi muslimah yang taat sejak dini menjadi bekal untuk kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline