Lihat ke Halaman Asli

Jika Pasanganmu Penderita Bipolar Disorder

Diperbarui: 4 April 2016   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bahasan kali ini cukup berat guys, tapi ini bisa saja terjadi di kehidupan kamu.

Apakah kamu merasa pasanganmu seringkali mengalami perubahan mood yang begitu drastis?

Akhirnya hubungan kalian pun terasa begitu dramatis, ada kalanya benar-benar powerfull “membahagiakan” dan tak lama kemudian seperti ada masalah yang besar diantara kalian tanpa sebab –sebab yang jelas.

Bisa jadi jika pasangan kamu memiliki mood yang sangat sering berubah drastis, terkadang sangat-sangat powerfull, bersemangat, terlihat sangat ceria, tapi di waktu dekat tiba-tiba terlihat sangat depresi, sedih, sangat diam, tatapannya kosong dan otomatis berdampak pada situasi hubungan kalian yang seakan-akan ada masalah besar.

Hal ini terjadi secara otomatis jika Dia sedang depresi. Dia  akan sangat menarik diri, dan bahkan bisa-bisa melakukan beberapa hal yang membahayakan dirinya. Fase depresi yang telah parah juga dapat menyebabkan pasangan kamu memilki keinginan bunuh diri yang kuat, tidak merasa kuat menjalani hidup. Dan diselang waktu selanjutnya akan terasa normal kembali, namun tetap fase tersebut terjadi secara berulang-ulang.

Nah... bisa jadi pasangan kamu menderita Bipolar Disorder yang merupakan sejenis kelainan jiwa. Penderita Bipolar ditandai dengan adanya fase Manik/mania dan Depresi yang berulang-ulang, diselingi dengan perasaan normal, semakin parah maka akan semakin sering terjadi perubahan fase tersebut. Dan pada fase yang sangat parah perasaan depresi dan sangat bersemangat( fase Manik) akan terjadi pada waktu yang bersamaan.

Penderita Bipolar biasanya disebabkan oleh genetis atau pengaruh lingkungan yang penuh tekanan, atau bisa jadi keduanya.

Genetis merupakan faktor yang sangat mempengaruhi seseorang terkena Bipolar, misalnya saja dari gen anggota keluarganya ada yang mengalami Bipolar atau penyakit kejiwaan lain. Adapun pengaruh lingkungan akan terjadi apabila selama hidupnya penderita pernah dan secara konsisten mengalami tekanan-tekanan yang begitu membekas di alam bawah sadarnya.

Misalnya seperti ini, pengasuhan akan mempengaruhi pribadi anak. Salah satu tipe pengasuhan yang dapat berpotensi menimbulkan kelainan ini adalah pengasuhan Ambivalent, yang mana pengasuhan ini ditandai ketidakkonsistenan dalam memberikan kasih sayang kepada anak. Kadang anak begitu dihargai, dan disisi lain kadang anak dimaki-maki, diabaikan,dihina, disakiti secara fisik yang membuat anak merasa bahwa dirinya tidak berharga untuk orang-orang terdekatnya.

Nah.. berdasarkan penelitian, seorang yang mengalami stress ataupun sakit hati maka otomatis koneksi dalam salah satu jaringan otak akan terputus. Dan putusnya koneksi ini bersifat abadi. Atau dalam konsep lain, ketika otak mengalami stress maka otak akan memproduksi hormon cortisol yang menggerogoti koneksi jaringan dalam otak. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa seorang psikopat atau narapidana apabila dilakukan tes MRC pada otaknya akan terlihat gambar otak yang bolong-bolong.

Itulah yang menjadi jawaban semakin orang sering mengalami stres maka akan semakin parah pula kondisi kelainan kejiwaan pada diri seseorang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline