Lihat ke Halaman Asli

Memandang Cewek Cakep dengan Hati yang Bijak

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak pernah malu mengakuinya. Di busway, di mall, di kampus, di minimarket, dan di tukang jus, sering kutemui cewek cakep yang selalu menggoda hati. Terpikir selalu untuk menghindarkan mata ini, tentu dengan melihat sudut lain dari objek yang diciptakan Tuhan untuk menghias dunia itu, tapi lagi-lagi kemudian mata ini kembali menuju ke objek yang sama.

Seorang cewek muda ABG yang kutemui di tukang jus, dengan rambut tak begitu panjang bahkan pernah mencuri hatiku dan tentu saja lamunanku. Pikiranku menerawang, kembali ke masa SMA, dan aku jadi anak orang kaya yang punya motor gedhe built up. Pastilah ia akan kusamperin, dan mungkin tidak sulit bagiku untuk dapat gebetan kayak gini. Namun itu hanya lamunan sesaat saja, tapi tetap tak mampu menutupi keinginanku bahwa cewek ABG cakep yang mirip salah satu personel Cherrybelle ini bisa menjadi salah satu inspirasi bijakku. Kuberdoa dalam hati dengan setulus-tulusnya, kutujukan kepadanya, bahwa mudah-mudahan dia menjadi ABG yang rajin sekolah, taat beragama, dan jika toh dia punya pacar, mudah-mudahan pacarnya adalah remaja ABG yang tidak memandang cewek sebagai objek nafsu murahan seperti banyak lelaki bejat di dunia ini. Mudah-mudahan ia baik hati dan rela hati membagi kebahagiaan dan kebersamaan, melewati masa-masa ABG yang penuh keceriaan.

Tanpa kusengaja, aku juga pernah duduk berhadapan dengan seorang mahasiswi, mungkin semester 5, kulitnya putih kemerahan dengan semburat jingga. Jika kamu melihat rona pagi ketika fajar menyingsing, pastikan warna itu memang ada di pipinya. Dengan memakai rok panjang, dia telah mengambil sudut hatiku sejak seperempat jam yang lalu, dan apakah kamu tahu bahwa kuingin busway ini tak segera berhenti untuk menurunkannya.

Terbersit untuk berpindah profesi jadi paranormal untuk bisa menerawang apakah ia sudah punya cowok atau belum. Dan terbersit pula, jelas sekali, aku ingin jadi cowoknya. Namun, kutahu malaikat selalu memberikan hikmahnya kepadaku. Muncul pertanyaan, apakah jika dia jadi cowokku, dia akan jadi bahagia? Apakah jika dia kuajak jalan kaki melulu kakinya tidak akan melepuh? (karena aku miskin dan tak punya motor. Apalagi mobil?? Jauhhh.. wkakakak). Jadi kupikir akan kulepaskan saja kesempatanku untuk menjadi cowoknya, ketika kuramalkan bahwa mungkin saja dia tidak akan bahagia jika aku jadi cowok miskinnya.. meskipun aku ganteng.. wakakak..

Pernah sekali, ketika di ATM pas akan mengambil uang, aku juga melihat seorang wanita cakep yang mungkin usianya diatasku. Dia turun dari sebuah mobil city car yang cukup baru, dan wanita dengan dandanan ciamik ini menuju ATM, antri di belakangku. Aku pura-pura melihat ke arah samping, padahal mataku meliriknya. Ya ampun nich wanita.. tasnya bagus, stilettonya oke.. bajunya.. kain bajunya.. dandanan rambutnya.. semuanya hampir perfect. Jangan tanya kulitnya.. pasti rutin perawatan di salon yang nomor satu di kota ini, tentu kutak paham.

Kupikir, jika aku lelaki yang jadi suaminya, tentu akan bangga, dan juga amat bahagia. Isteriku amat sophisticated. Tapi lantas malaikat memperingatkanku dengan berbagai macam pertanyaan. Kira-kira, berapakah biaya untuk membiayai wanita seperti ini? Kira-kira, berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membeli semua baju, tas dan sepatu yang selalu match? Kira-kira berapakah biaya yang dibutuhkan untuk sekali ke salon, untuk creambath, facial, meni pedi, ke spa mungkin.. hmm.. terjangkaukah olehku??

Jika aku memaksakan diri untuk (jika dengan ngoyo mencoba menjadi suami untuk model wanita yang seperti ini), maka mungkin diriku akan kurus, kerempeng, pucat dan terhuyung serta nyungsep ke selokan karena stress tak bisa mencukupi kebutuhannya. Tak cukup apapun sekarang ini untuk menjadi pendamping wanita yang seperti ini. Jadi lekas-lekas kubuang lamunanku.

Kini aku sadar, bahwa mungkin saja dunia ini akan penuh dengan wanita cantik yang selalu berkeliaran untuk dipandang dengan bijak. Bisa saja salah satu dari mereka akan menjadi milikku, tapi malaikat pasti akan melapor kepada Tuhan bahwa ada seorang wanita cantik tertentu, yang menyadari kelemahanku dan kemiskinanku, meskipun mengakui kegantenganku (wakakak), dan dia akan setia untuk mendampingiku dengan pengertiannya dan juga kesabarannya. Namun begitu, aku juga harus memandanginya dengan bijak lagi, karena tentu ia bukan wanita sembarangan (karena ingin menjadi pendamping lelaki miskin.. wakakak).

Amin.

Yogyakarta, 10 Nopember 2012

Mr. President

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline