Lihat ke Halaman Asli

Perisai Diri Menghadapi Cuaca Ekstrem

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1326689127707098272

[caption id="attachment_164008" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Sebagai mahasiswa atau pekerja kantoran, cuaca ekstrim bagaikan anak panah yang berseliweran yang siap menghunjam kapan saja. Jika ujian akhir semester telah dimulai dan cuaca semakin tidak bersahabat, maka bersiap-siaplah untuk membuat perisai diri. Jika tidak, tubuh akan sakit dan energi yang seharusnya digunakan untuk belajar, akan habis dipakai untuk menyembuhkan flu dan pilek yang menyiksa. Begitu pula bagi karyawan kantoran yang sedang mengejar deadline. Bantu tubuh Anda dengan perisai diri untuk menghadapi cuaca yang tidak menentu. Dianjurkan, di dalam tas kuliah atau tas kerja, setidaknya tersimpan beberapa item barang agar perisai diri terhadap cuaca ekstrim benar-benar bisa diandalkan. Barang pertama yang harus ada adalah payung kecil atau jas hujan/mantel. Meskipun hujan berlangsung rintik-rintik, percayalah bahwa memakai payung/jas hujan sungguh amat dibutuhkan. Tetesan air hujan yang mengenai seluruh tubuh, apalagi sampai basah kuyup, dapat menjadi pemicu pusing kepala dan badan meriang. Barang kedua yang setidaknya harus siap di dalam tas adalah minyak angin atau minyak aroma terapi. Balsem juga bisa diandalkan, tergantung kecocokan terhadap aroma dan selera pemakaian. Cuaca yang tiba-tiba mendung dan dingin membuat tubuh perlu terapi kehangatan. Karenanya, jangan sungkan menyimpan barang itu di dalam tas Anda. ** Pada dasarnya, tubuh sudah memiliki perisai diri yang dinamakan kekebalan tubuh. Menurut para dokter, setiap tubuh memang telah dilengkapi dengan hormon yang memicu kekebalan tubuh. Tetapi, mengandalkan itu saja mungkin kurang cukup karena semua hal yang terkait dengan kekebalan tubuh juga tergantung dengan asupan makanan atau gizi yang kita konsumsi. Jangan lupa untuk sarapan pagi ketika akan berangkat kerja atau kuliah. Sarapan pagi adalah perisai pertama tubuh dari dalam. Jika hujan telah menyambut pagi karena cuaca ekstrim, sarapan pagi berguna untuk menangkal sindrom masuk angin. Logikanya, jika perut sudah terisi makanan, angin takkan mau mengisi perut itu. Meskipun yang Anda santap mungkin hanya sepotong roti, tapi sarapan memang hal yang penting. Setidaknya hal itu sering diungkap oleh artikel-artikel kesehatan. Selanjutnya, kekebalan tubuh akan stabil jika tubuh tidak sering mengonsumsi makanan-makanan sensitif semacam makanan yang terlalu pedas, terlalu asam, dan terlalu banyak mengandung bahan pengawet, pemanis buatan atau penyedap. Dalam cuaca yang ekstrim, mengonsumsi makanan-makanan tersebut akan rawan mengganggu kestabilan metabolisme tubuh, yang akhirnya berakibat pada rendahnya daya tahan tubuh. Nasihat seorang kawan yang berprofesi sebagai dokter, terlalu banyak mengonsumsi makanan-makanan seperti itu akan mengakibatkan radang tenggorokan ataupun panas dalam. Ini cukup mengganggu, mengingat radang tenggorokan akan membuat semua aktifitas menjadi tidak nyaman. Seorang kolega yang pernah kuliah di akademi gizi mengatakan bahwa sebaiknya tubuh banyak mengonsumsi sayuran dan buah segar agar daya tahan tubuh semakin meningkat ketika cuaca ekstrim tiba. Tak lupa, dia juga menyarankan agar selalu mencuci tangan dengan bersih sebelum makan atau ngemil, sebab udara yang berhembus ketika cuaca ekstrim, kerap membawa jasad-jasad renik atau bakteri penyebab penyakit.[ ] Salam Kompasiana, Mr. President




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline