Lihat ke Halaman Asli

Bunga Api Raksasa

Diperbarui: 4 September 2017   19:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bunga api raksasa adalah nama lain dari petir. Petir adalah fenomena alam yang dapat kita lihat ketika cuaca sedang mendung pekat atau hujan. Kita jarang menemukannya pada saat cuaca cerah dan tidak ada awan yang menggantung di langit. Bunga api raksasa ini merupakan gejala dari salah satu ilmu fisika yaitu listrik statis. Petir berasal dari adanya perbedaan potensial antara wan dan bumi atau dengan awan lainnya. Petir terjadi pada saat hujan aatu mendung, dikarenakan pada saaat itu, udara mengandung kadar air yang lebih tinggi dan menyebabkan daya isolasinya turun dan arus mudah mengalir.

Awan akan bergerak terus menerus secara teratur, dan selama awan tersebut bergerak, awan akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi, sedangkan muatan positifnya akan berkumpul pada sisi lainnya. Apabila potensial antara awan dan bumi memiliki perbedaan yang cukup besar, maka muatan negatifnya ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai keseimbangan. Pada proses perpindahan ini, muatan negatif akan melalui medium yaitu udara. Pada saat muatan negatif mampu menembus ambang batas isolasi udara ini menyebabkan terjadinya ledakan suara. Karena ada awan yang bermuatan negatif maupun yang bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antara awan yang memiliki perbedaan muatan. Hal ini bisa dikatakan bahwa petir merupakan loncatan muatan listrik antara awan dan bumi atau awan lainnya.Syarat terjadinya loncatan listrik dimulai dari gerakan angin keatas yang ada di dalam awan Cumulus yang kuat. Kecepatan dari angin ini dilaporkan mencapai 150 km/jam. Kemudian di dalam awan, uap air berkondensasi menjadi partikel air yang sangat kecil dan stabil. 

Rata - rata setiap petir mempunyai 4 sampai 5 jalur utama akibat adanya ionisasi. Persiapan pelepasan elektron melalui jalur ini membutuhkan waktu sekitar 0,01 sekon. Setelah itu akan terjadi petir dengan waktu sekitar 0.0004 sekon. Sebelum terjadi petir selanjutnya, dibutuhkan waktu istirahat selama 0,03 sampai 0,05 sekon. Rata - rata kuat arus dalam petir ebesar 20 ribu ampere. Ketika kita melihat kilatan cahaya di langit, akan terdapat jeda sebelum terdengar gemuruh suara. Hal ini disebabkan terjadi perbedaan antara kecepatan rambat cahaya yang sebesar 300 ribu m/s dan kecepatan rambat suara yang sebesar 340 m/s. Sehingga wajar saja ketika kilatan cahaya akan muncul terlebih dahulu sebelum suara gemuruhnya.

Dampak dari bunga api raksasa ini adalah menimbulkan konsleting listrik, menimbulkan kebakaran, dan menggangu sistem komunikasi. Upaya untuk mangatasi bahaya sambaran petir antara lain, jangan berlindung di bawah benda - benda yang terbuat dari logam dan di bawah sayap pesawat, jauhi tiang layar agar tidak tersambar oleh petir, jongkok dengan merapatkan kedua kaki, jangan berdiri di bawah pohon dan berdiri bergerombol, matikan dan cabut kabel power dari stop kontak listrik semua barang elektronik, jauhi pipa air dan telepon,serta gunakan sandal dari bahan karet 

Daftar Pustaka : Fatma, Desy. 2017. Petir : Pengertian,Proses, Upaya Mengatasi dan Peristiwa yang Terjadi. Ilmu geografi

Sumber : ilmugeografi.com/fenomena-alam/petir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline