Lihat ke Halaman Asli

Yuyun Sulistyowati

Mahasiswa/Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Segelas Minuman Menjadi Pundi-Pundi Uang

Diperbarui: 30 November 2023   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok Ibu Yanti Pedagang Minuman (Dokpri)

DITINGGAL suami, Ibu Yanti berjuang untuk menyambung hidup dengan menjadi pedagang minuman. Bagi Ibu Yanti cucuran keringat yang mengalir deras tidak menjadi masalah dalam mencari nafkah.

Ibu Yanti adalah seorang ibu rumah tangga yang kehilangan suaminya di usia tuanya. Semenjak suaminya meninggal, Ibu Yanti yang menggantikan posisi seorang suami yaitu bekerja mencari uang untuk memenuhi kebutuhan. Ia berdagang semenjak kehilangan suaminya sepuluh tahun yang lalu. "Saya dagang sendiri, kadang kalau pedagang sebelah diantar suaminya saya jadi inget suami saya", ucap Ibu Yanti.

Bagi Ibu Yanti, walaupun ia hanya menjual minuman, tekad yang tinggi untuk berjuang tidak pernah surut. Dalam mencari uang, Ibu Yanti hanya bermodalkan tenaga dan keyakinan akan terjualnya barang dagangannya itu. Ibu Yanti yang berjualan kurang lebih sepuluh tahun ini mengaku sudah nyaman dengan pekerjaan ini. 

Setiap malam Ibu Yanti mempersiapkan dagangannya. Hanya minuman sederhana yang bisa Ibu Yanti jual, yaitu es jeruk, es kelapa muda, dan ada juga jamu racikan tangannya sendiri. Diawali dengan meracik jamu, mematik kelapa muda, serta membeli jeruk. Uniknya Ibu Yanti ini menjual jamu ditengah pedagang makanan, rasanya tidak cocok jika setelah makan minumnya jamu, tetapi Ibu Yanti percaya jika ia menjual pasti akan ada yang membeli.

Potret Minuman Yang Dijual Ibu Yanti (Dokpri)

Etalase kecil yang berada di depan toko hamzah Malioboro yaitu tempat Ibu Yanti berdagang. Ibu Yanti menjual minuman satu etalase dengan pedagang lain. Pedagang lain dalam etalase tersebut menjual makanan yaitu nasi rames, pecel, dan gudeg. Pedagang lainnya adalah pesaingnya bukan lagi keluarganya.

Ditengah pedagang makanan, Ibu Yanti tidak merasa mereka menjadi pesaing, karena Ibu Yanti percaya jika memang rezekinya pasti akan datang ke dagangannya. "Kadang saya sedih, mereka menjual makanan pasti pendapatannya banyak, sedangkan saya hanya menjual minuman, apalagi kadang yang di beli hanya es jeruk, tapi tidak apa-apa itu pedoman saya artinya saling melengkapi", tambah Ibu Yanti. Ibu Yanti tidak pernah menyerah dengan dagangannya meskipun hanya menjual minuman. Pendapatan yang tidak menentu juga tidak menjadikan semangat Ibu Yanti menurun.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline