Lihat ke Halaman Asli

Yayuk Sulistiyowati M.V.

TERVERIFIKASI

Pembalap Baru

Kembali ke Betlehem, Sebuah Refleksi Natal: Membawa Damai, Harapan, dan Kasih bagi Semua Orang

Diperbarui: 25 Desember 2024   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali ke Betlehem (Sumber: dokumentasi pribadi)

"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” (Lukas 2:10-11)

Malam ini seluruh umat Kristiani di seluruh dunia merayakan Vigili (malam) Natal untuk berjaga-jaga menyambut kehadiran Yesus Kristus Sang Juru Selamat.

Kutipan ayat alkitab di awal tulisan ini merupakan warta malaikat (Malaikat Gabriel) kepada para gembala pada malam saat Yesus lahir di sebuah kandang hewan di kota Betlehem. Gembala merupakan simbol orang-orang sederhana dan terpinggirkan.

Sejalan dengan tema Natal 2024, "Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem", gereja mengundang umat untuk merefleksikan arti perjalanan iman, kerendahan hati, dan harapan.

Betlehem adalah tempat Yesus lahir, simbol awal sederhana di mana keselamatan dunia dimulai.

Saya tersentuh ketika Pastor Soni Keraf, SVD membawakan homili pada Misa Vigili Natal ke-2, pukul 21.00 di Gereja Katolik Ratu Rosari Kesatrian Malang. 

Bergambar bersama Pater Soni Keraf, SVD (Sumber: dokumentasi pribadi)

Beberapa hal yang dapat saya petik sebagai bahan permenungan saya di malam suci ini untuk olah iman dan kematangan pribadi saya sebagai seorang kristiani akan saya ulas sebagai sharing iman dalam tulisan saya kali ini.

Potret tempat kelahiran Yesus di Betlehem sekarang (Sumber: kibrispdr.org)

Perjalanan Iman & Kerendahan Hati

Ajakan untuk pergi ke Betlehem adalah panggilan untuk meninggalkan kenyamanan diri dan berjalan menuju Tuhan. Ini melibatkan perubahan hati, mendekatkan diri kepada-Nya, dan menyadari kehadiran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

Betlehem bukan kota besar, tetapi tempat kecil dan sederhana. Melalui tema kita diingatkan bahwa Allah sering bekerja melalui hal-hal kecil dan tidak mencolok. Ini mengajak umat untuk menghargai nilai kerendahan hati, kesederhanaan, dan kasih tanpa pamrih.

Kesatuan, Toleransi, Pengharapan, dan Sukacita

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline