Lihat ke Halaman Asli

Yayuk Sulistiyowati M.V.

TERVERIFIKASI

Pembalap Baru

Character Building di Kelas Transisi dalam Love in Unity, Action in Service

Diperbarui: 14 November 2024   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cuaca di kota Jawa Timur beberapa waktu terakhir terasa sangat panas, namun tak mengurangi semangat para siswa kelas 8 SMP Katolik Cor Jesu Malang untuk mengikuti character building yang dilaksanakan di Rumah Retret Bintang Kejora, Pacet, Mojokerto. Kegiatan yang berlangsung sejak Senin, 28 Oktober 2024 sampai Jumat, 1 November 2024 ini terbagi menjadi dua gelombang. Setiap gelombang diikuti sebanyak 50 siswa.

Love in Unity Action in Service  atau "Membangun Persatuan dan Pelayanan"  merupakan tema yang diusung dimaksudkan untuk menanamkan, mengembangkan, dan membangun karakter sesuai dengan core values sekolah-sekolah Ursulin, yang meliputi cinta dan belas kasih, integritas, keberanian dan ketangguhan, persatuan, totalitas, dan pelayanan dengan smart and joyful.

Bekerja dalam tim | Sumber : dokumentasi pribadi 

Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari dua malam setiap gelombang ini dibimbing oleh kakak-kakak fasilitator dari Atmanara, Surabaya; ada Kak Bimo, Kak Scarlet, Kak Gebi, dan Pak Anang.

Kelas 8 sebagai Kelas Transisi

Agenda tahunan SMP Katolik Cor Jesu ini dilaksanakan bagi kelas 8 yang merupakan kelas masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada fase usia di kelas ini mereka mulai mencari jati diri masing-masing yang dinilai sangat perlu mendapatkan bimbingan khusus secara spiritual dan rohani.

Persiapan meditasi pagi | Sumber : dokumentasi pribadi

Di satu sisi, jiwa kanak-kanak yang masih melekat membuat mereka masih belum mampu melakukan aktivitas secara mandiri. Semua masih dalam bayang-bayang nasehat dan aturan orang tua sekaligus masih lekat ketergantungan terhadap orang tua. 

Di sisi lain, jiwa mereka dipenuhi juga keinginan besar untuk mulai bebas merdeka melakukan kehendak tanpa bayang-bayang orang tua karena merasa sudah besar atau bukan kanak-kanak lagi. Hal inilah yang seringkali membuat mereka dalam 'zona' yang rancu dan terkadang membuat mereka melakukan hal-hal yang menyimpang tanpa arah yang jelas.

Diskusi kelompok | Sumber : dokumentasi pribadi

Kecenderungan anak yang cuek, semaunya sendiri, dan melawan pada fase ini juga sangat perlu diarahkan pada pembentukan karakter welas asih, persatuan, dan integritas. Penanaman kedisiplinan juga perlu untuk membentuk karakter yang tangguh, berani, dan totalitas dalam pelayanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline