Lihat ke Halaman Asli

Yayuk Sulistiyowati M.V.

TERVERIFIKASI

Pembalap Baru

Puisi: Perjalanan Moksamu

Diperbarui: 12 Juni 2024   06:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber : pinterest.com @ahtisham_ajmal)

Pawana berhembus semilir halus
membelai lembut rambut yang terurai
tiap helainya berjuntai-juntai 

Kutatap punggung itu 
bersandar di kursi besi hitam mengkilat
Duapuluh menit lagi engkau berlalu
menuju ke alam moksa nan tersekat  

Katamu engkau akan menyepi
menghilang dari pesona duniawi
Terjejal jiwaku menjerit 

mendekapmu dengan doa terbatin  

Duapuluh menit berlalu deru
baling-baling mendenging
Sesekali punggung itu berbalik 

menolehku gegas larinya beriring

Aku tersungkur dalam kelam,
berbanjir air mata tak berkata
Doa terdaras dalam bungkam,
melekatkan percaya di atap jiwa  

Denging bising menghilang
menelannya jauh melayang
Hanya riuh setiap lalu lalang
terdesak dalam sempitnya ruang

Kuterkapar membeku
dalam cinta yang terpasung
Seiring deru dan tebaran debu
aku melangkah dalam kelu

Kurekatkan percayaku
hingga waktu mengembalikanmu padaku, 

hanya padaku...
semuamu itu  

Dini hari, di bandara hatiku. Malang, Repro 23 April 2013    




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline