Tak terasa sudah enam bulan anak lelaki saya melaksanakan Praktik Kerja Industri atau prakerin di sebuah studio dan galeri lukis.
Bulan Desember ini menjadi bulan terakhir masa prakerin di mana peserta didik harus membuat laporan hasil prakerinnya selama enam bulan itu.
Masih lekat dalam ingatan saya ketika anak saya merasa sangat kecewa dan sempat memberontak karena ia merasa tempat prakerinnya tidak sesuai dengan jurusannya; Animasi.
Namun di luar dugaan, di bulan terakhir masa prakerin ini justru dia menghasilkan buah karya yang bagi saya luar biasa.
Sebuah lukisan palet seorang perempuan penari Bali di atas kanvas besar 100cm x 120cm telah berhasil dia selesaikan selama dua bulan terakhir.
Terbersit haru bercampur bangga bahwa prakerin yang ia anggap salah tempat malah membuatnya semakin tahu passion-nya yang sebenarnya.
Masih terasa hangat dalam pikiran saya begitu banyak drama di awal-awal ia menjalani prakerin ini.
Awal prakerin yang baginya sulit, ia jalani dengan terpaksa dan sedikit membuatnya agak stres. Ia jadi mudah sakit dan tak jarang merasa enggan mengikuti prakerin.
Sebagai ibu saya sangat merasakan ketidaknyamanannya dalam menjalani prakerin ini. Saya hanya mampu memberikan support dan berusaha memberikan energi positif agar ia dapat melalui semua hingga selesai.