Lihat ke Halaman Asli

Yayuk Sulistiyowati M.V.

TERVERIFIKASI

Pembalap Baru

Heroiknya Relawan Penjaga Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu

Diperbarui: 15 Agustus 2023   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agus Suyitno (61),di perlintasan sebidang rel kereta api di Ds. Sambigede, Kec. Sumberpucung, Kab. Malang, Kamis (9/12/2021) (KOMPAS.COM/ANDI HARTIK) 

Perkeretaapian di Indonesia semakin hari semakin tampak maju dan berkembang. Moda transportasi  yang merupakan favorit masyarakat ini diharapkan tidak hanya menjadi pelengkap sistem transportasi nasional, namun seperti dalam sejarah awalnya kereta api benar-benar menjadi bagian penting terciptanya pertumbuhan ekonomi masyarakat dan perkembangan pembangunan ekonomi Indonesia.

Pembangunan infrastruktur perkeretapian yang terus dilakukan terus menerus, demikian juga perhatian pada perkeretapian perintis di sejumlah daerah di Indonesia. Semua ini demi perkembangan ekonomi masyarakat luas hingga ke daerah-daerah pelosok yang membutuhkan subsidi.

Terlepas dari itu semua ada hal yang tak kalah penting adalah peran dari para pejuang dan pahlawan perkeretapian Indonesia. Peran masinis yang merupakan garda depan dalam sebuah kereta api, peran teknisi yang sangat menentukan laik tidaknya sebuah kereta api, juga penjaga perlintasan jalan kereta api (PJL) yang tersebar di berbagai titik perlintasan merupakan hal penting di balik perkembangan perkeretaapian Indonesia.

Pahlawan Perkeretaapian

Namun ada satu hal penting yang acapkali terabaikan, yaitu peran seorang relawan penjaga perlintasan jalan kereta api tanpa palang pintu. Mereka relawan tanpa bayaran, mereka juga bukan pegawai PT. KAI. Mereka adalah manusia berhati malaikat yang dengan apa adanya mereka dengan rela menjaga sebuah palang pintu perlintasan kereta api demi menyelamatkan nyawa pengguna jalan yang melintasi perlintasan kereta api tanpa palang.

Mengapa berhati malaikat?
Mereka rela tak digaji, ada yang dengan ikhlas membeli perlengkapan peringatan keselamatan sendiri bahkan ada yang merelakan nyawanya melayang demi menyelamatkan nyawa manusia lain.

Hal-hal pahit sering mereka alami; tidak dihiraukan, dicaci dan dimaki, dianggap polisi cepek dan seringkali dianggap sok pahlawan. Padahal sangat jelas dan nyata bahwa keberadaan mereka sungguh sangat dibutuhkan. Mereka benar-benar berjasa meskipun dianggap sebelah mata. 

Tampak petugas perlintasan kereta api Tebing Bantaian memberi aba-aba kepada pengendara untuk berhenti | Sumeks.disway.id (2/10/2022) 

Bicara pahlawan perkeretaapian, mereka layak menjadi salah satu dari pahlawan itu. Apa sih yang dimaksud dengan pahlawan itu? Layakkah mereka menjadi pahlawan perkeretaapian?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pahlawan adalah orang yang dikenal karena keberanian serta pengorbanannya dalam membela kebenaran. Pahlawan adalah seorang pejuang yang gagah berani. Seorang pahlawan harus mengorbankan tenaga, pemikiran, waktu, bahkan nyawa dalam membela kebenaran. Ia tidak berjuang untuk kepentingannya sendiri, melainkan untuk kepentingan masyarakat, bangsa, serta negara.

Dari ulasan di atas tergambar sudah apa yang dimaksud dengan pahlawan dan bagaimana kelayakan sosok relawan penjaga perlintasan kereta api tanpa palang sebagai pahlawan. Sama halnya seorang guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, mereka juga layak menjadi salah satu di antaranya. 

Kisah-Kisah Heroik 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline