Polemik kabel utilitas yang semrawut hampir di berbagai daerah di Indonesia seolah menjadi permasalahan yang tak kunjung usai.
Beberapa waktu lalu, tepatnya Jumat malam, 27 Juli 2023 seorang pengemudi ojek online bernama Vadim (38) tewas terjerat kabel optik yang 'nglewer' (bahasa Jawa) atau menjuntai di tengah jalan Brigjend Katamso, Palmerah, Jakarta Barat.
Peristiwa ini membuat kasus serupa yang menimpa seorang mahasiswa Sultan Rif'at Alfatih (20) yang terjadi pada 5 Januari 2023 lalu kembali mencuat.
Kini pemuda itu harus mengalami cacat permanen akibat lehernya terjerat kabel fiber optik yang menjuntai di tengah jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.
Tulang muda di tenggorokan Sultan putus. Tak hanya itu ia juga mengalami kerusakan saluran makan dan pernapasannya. Hingga kini tenggorokannya belum juga mengalami perkembangan yang baik. Ia juga masih belum dapat bicara.
Jauh sebelum itu di tahun 2015 juga ada dua korban tewas yang tersengat listrik ketika melewati genangan air di dekat tiang listrik. Sepasang kekasih Nico dan Siti tersengat listrik melalui genangan air di halte busway Mangga Dua.
Setelah dilakukan pengusutan terbukti bahwa kabel utilitas yang ada di dalam tanah yang tergenang air tersebut terkelupas.
Jelas bahwa para provider telah lalai dan masih belum melakukan antisipasi hingga saat ini. Hal ini juga sudah seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah dan penyedia kabel fiber optik itu sendiri.
Kabel Utilitas di Kota Malang
Sama halnya di Jakarta, Bali dan kota-kota di Indonesia, Malang juga mengalami permasalahan yang sama tentang kesemrawutan kabel utilitas.