Lihat ke Halaman Asli

Yayuk Sulistiyowati M.V.

TERVERIFIKASI

Pembalap Baru

Puisi : Bungaku di Tepi Ngarai

Diperbarui: 30 November 2022   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Himayan blue poppies in the rain, India | Ilustration | Photo : Manoj Kinger - Pinterest

Indahnya bungaku di tepi ngarai,
pancarkan kemilau diterpa surya yang datang
Cintaku jatuh dan ingin dia kugapai,
namun apa daya hanya sanggup kumemandang

Pagi menghantar embun-embun menari,
membasahi tiap helai kelopak bungaku
Perlahan kilau titik embun tersapu mentari,
semakin lama ia kian memikat hatiku

Kulihat bungaku semakin memesona,
segar tersiram butiran hujan senja
Sedih pilu bertalu ku tiada berdaya,
hampa berteman tetesan air mata

Awan kelabu berarak langit menghitam,
bungaku mengayun hebat angin mengguncang
Hati haru merasuki kalbu terdalam,
akankah ia sanggup bertahan didera deru kencang

Malam turun bayu menghalus,
bungaku tenang bersandar bebas
Dalam hening doaku nan tulus,
jiwaku terbang menghantarnya pulas

Tenanglah wahai jiwaku,
kala bunga indahmu nan jauh terhempas badai
Biar tangkai kokohnya menahan dan memaku,
bersama mantra suciku memeluknya dalam kulai

rindu ini tetap milikmu,
jiwa pun hanya ingin bersemayam di dalammu

Catatan tengah malam, gelisah; bungaku sudah tersapu hujan badai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline