Lihat ke Halaman Asli

Yayuk Sulistiyowati M.V.

TERVERIFIKASI

Pembalap Baru

Puisi : Terkepung Sesal

Diperbarui: 26 November 2022   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedih terkepung sesal | pic. rskd-maluku.com

surya memancar congkak,
membakar penjuru jiwa yang tengah meradang,
mengapa sungguh rapuh ketika kau tak tampak,
jiwaku menggelepar penuh peluh serang-menyerang

dengan apa kupanggil kembali engkau sayang…
tuli hatimu, hingga genderang bertalu tak jua kau datang,
laksana ranting patah dan terinjak aku mengerang,
remah-remahnya semburat tak terbilang

samar kaukirim pesan melalui angin, 
hatiku tersayat mendengar suaramu yang kurindu : 
“mengapa mencariku kekasih bayangan, 
apakah masih berarti bagimu ketika segalaku kauanggap tak pernah ada, 
aku datang engkau berlalu, 
aku sapa engkau membisu, 
aku rengkuh engkau membeku"

seperti tersambar kilat aku terlempar ke sudut ruang pekat,
semua gelap dan aku tercekat ,
terguguk kumenangis memeluk kiblat,
berbaris sesal membayang kian mendekat

pic. Golife.id

aku tersungkur terkepung sesal tak berujung,
engkau pergi tanpa menoleh,
engkau berlalu tanpa berpamit,
tinggal aku bersama kerik jangkrik di sudut  longan*)

hancur aku dirundung sesal

*)longan adalah kolong tempat tidur dalam Bahasa Jawa 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline