Lihat ke Halaman Asli

Fitriyani

Mahasiswa

Urban Farming: Mahasiswa KKN UIN GUSDUR ajak Ibu-Ibu Fatayat Memanfaatkan Limbah Plastik Sebagai Media Tanam

Diperbarui: 10 Agustus 2024   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi KKN 59 UIN GUSDUR Desa Rowolaku

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke 59 Kelompok 79 Universitas Islam Negeri K.H ABDURAHMAN WAHID Pekalongan (UIN Gus Dur) berkolaboasi dengan ibu-ibu Fatayat dalam mengadakan acara "Pemanfaatan Limbah Plastik Sebagai Media Tanam: Urban Farming" di rumah bu Umi, Desa Rowolaku, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Acara ini berlangsung pada hari Jumat, 09 Agustus 2024.

Acara di mulai dengan pembacaan Solawat Al-barzanji bersama ibu-ibu Fatayat dan dilanjut hataman kitab Fasholatan, serta Sambutan-Sambutan. Setelah itu diberikan penjelasan mengenai Pemanfaatan Limbah Plastik Sebagai Media Tanam atau tanaman perkotaan yang disebut (Urban Farming).

Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan kembali sampah melalui kegiatan reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaur ulang) di Desa Rowolaku melalui program Pemanfaatan Limbah Plastik untuk media tanam pertanian perkotaan yang biasa disebut dengan urban farming.

Kegiatan ini melibatkan mahasiswa KKN dari UIN Gus Dur Serta Ibu-ibu Fatayat Desa Rowolaku. Kaloborasi ini mencerminkan semangat tinggi ibu-ibu untuk bisa memanfaatkan limbah domestik rumah tangga.  Sampah Plastik bekas seringkali dianggap tidak berguna dan dibuang sembarangan ke lingkungan sekitar Desa Rowolaku.

Adapun Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan, wawasan serta keterampilan untuk masyarakat non produktif secara ekonomi, yaitu kelompok ibu-ibu Fatayat di Desa Rowolaku, untuk memanfaatkan limbah plastik yang mereka miliki untuk dimanfaatkan sebagai media tanam untuk mendukung konsep urban farming.

Dalam proses tahapan pelaksanaan kegiatan ini yaitu sosialisasi mitra, memberikan panduan tentang teknik bercocok tanam melalui sampah Plastik yang benar, setelah itu kami akan menanam di botol bekas minuman dengan pengairan otomatis sistem wick, gak perlu menyiram tiap hari, dan bisa dijadikan dekorasi, pertama kita buat wadahnya yang kita butuhkan hanya botol air mineral bekas 1.5 liter bisa merk apa saja, pertama potong botol plastik kitra2 sepertiga dari bawah disini kami menggunkan pisau atau cutter,  ujung potongannya rata dan jadi tebal sehingga lebih kuat menopang beban sementara, lalu kita ambil baju bekas untuk dijadikan sumbu potong memanjang, kita bisa menggunakan semua bagian kaos, lalu potong sepanjang wadah atas plus 3-4 jari, lalu beri tanah secukupnya dan air di bawahnya, setelah itu kasih biji kangkung 10–15 biji di atas dan di tutup dengan pupuk organik dari Abu sisa bakalan kayu kecil.

Melalui kegiatan ini diharapkan program urban farming di desa Rowolaku dapat memberikan manfaat yang baik bagi ibu-ibu Fatayat. Kerja sama antara mahasiswa KKN UIN Gus Dur dan ibu-ibu Fatayat Desa Rowolaku ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara institusi pendidikan dan masyarakat dapat menghasilkan kegiatan yang bermanfaat dan inspiratif. Mendukung pembangunan menanam sayur tidak hanya mengenalkan dan menerapkan ilmu pertanian dan wujud peduli lingkungan, tetapi juga membantu ibu-ibu dalam meningkatkan menu makan yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline