ngomongin Hikayat, pasti ngomongin Cerita. artikel ini ditulis agar pembaca terasa "didongengin" meskipun materi yang disampaikan baru sama sekali ataupun tabu. selamat membaca!
pada zamannya, Soekarno punya julukan singa podium yang dilatarbelakangi dari kemampuannya mengakomodasi massa dan mengintervensi rakyat. sampai pada titik jepang tidak bisa mengendalikan keinginan rakyat dan meminta bantuan Soekarno untuk menenangkannya.
apa yang melatarbelakangi aura kharismatis Soekarno? dari kebijaksanaan bersikap sampai ujian besar melesetnya Nasakom tidak menghilangkan kharismanya.
sebelum lebih jauh mengenai kharisma, mari berkenalan dengan sosok Soekarno dan perjalanan warna-warni ideologinya di masa muda.
Kelahiran dan Warna Dasar
Soekarno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur. Dari keturunan seorang priyayi rendah Jawa (bapaknya bekerja sebagai guru) dan Ibunya keturunan Bali dengan kelas Brahmana.
Saat pendidikan sekolah dasar, Soekarno kecil terdidik dengan nilai dan tradisi Jawa karena tinggal bersama kakek nya.
Nilai-nilai dari karakter tertentu (pewayangan yang sering diceritakan kakeknya) ternyata mempengaruhi watak dan kepribadian Soekarno
Nilai-nilai Jawa yang dihadirkan dalam cerita wayang mengajarkan teori-teori konkrit seperti kesempurnaan, kesatuan, kesatriaan, kebenaran sampai keadilan.
Inilah warna dasar pada Soekarno : nilai dan filsafat Jawa yang diturunkan dari kakeknya.
selain dari kakeknya, Soekarno suka 'nongkrong' bareng Sugiman salah seorang tetangganya yang gemar menceritakan tokoh-tokoh wayang. pada salah satu sumber sejarah, Soekarno kecil mengagumi karakter bima yang gagah berani.