Studi kasus :
Dalam rapat penentuan jenis lomba yang akan diselenggarakan dalam ajang seleksi Festifal Lomba Seni Siswa Nasional (FLSSN) tingkat Sekolah Dasar setingkat kecamatan terjadi miskonsepsi antara pengertian gambar bercerita dan cerita bergambar. Hal ini perlu diluruskan karena akan menentukan produk yang dihasilkan sehingga tidak terjadi diskualifikasi.
Pendahuluan
Dalam dunia seni dan literasi, kita seringkali menemukan dua istilah yang seringkali tertukar, yaitu gambar bercerita dan cerita bergambar. Meskipun keduanya melibatkan visual dan narasi, namun terdapat perbedaan mendasar yang membedakan keduanya. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai keunikan dan perbedaan antara gambar bercerita dan cerita bergambar.
Gambar Bercerita
Gambar bercerita, atau sering juga disebut visual storytelling, adalah sebuah seni menyampaikan narasi melalui gambar-gambar statis. Setiap gambar dalam rangkaian tersebut memiliki makna dan pesan yang saling berkaitan, sehingga membentuk sebuah cerita utuh. Unsur-unsur visual seperti ekspresi wajah, gestur tubuh, latar belakang, dan komposisi gambar menjadi kunci dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.
Keunikan:
Gambar bercerita dapat menyampaikan cerita yang kompleks tanpa batasan bahasa atau budaya. Pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh berbagai kalangan usia dan latar belakang. jadi lebih fleksibel dan uiversal. Dilihat dari segi emosional gambar ini mampu membangkitkan emosi yang kuat pada penonton. Contoh gambar bercerita diantaranya : komik strip, infografis dan poster kampanye.
Cerita Bergambar
Cerita bergambar, atau picture book, adalah sebuah buku yang menggabungkan teks tertulis dan gambar ilustrasi. Teks dan gambar saling melengkapi dan bekerja sama untuk menyampaikan cerita. Gambar dalam cerita bergambar berfungsi sebagai visualisasi dari teks, sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami dan membayangkan cerita tersebut.
Keunikan: