Pendahuluan
Tempat kerja, yang seharusnya menjadi ruang untuk berkarya dan berkembang, bagi sebagian orang justru menjadi medan perang.
Perundungan di tempat kerja, seringkali tersembunyi di balik senyum sopan dan tatapan ramah, menjadi momok menakutkan yang menghancurkan semangat dan produktivitas.
Jeritan yang Terbungkam
Korban perundungan di tempat kerja seringkali merasa terisolasi dan tidak memiliki tempat untuk mengadu. Mereka takut akan konsekuensi yang mungkin terjadi jika melaporkan tindakan perundungan yang dialaminya.
Takut kehilangan pekerjaan, takut dianggap lemah, atau takut memperburuk situasi. Alhasil, mereka memilih untuk diam dan menanggung penderitaan sendirian.
Bentuk-Bentuk Perundungan
Perundungan di tempat kerja bisa terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari:
- Perundungan verbal: Hinaan, ejekan, komentar negatif, atau menyebarkan gosip.
- Perundungan sosial: Mengucilkan, mengabaikan, atau menyebarkan rumor.
- Perundungan fisik: Tindakan kekerasan, seperti mendorong, menendang, atau merusak barang pribadi.
- Perundungan psikologis: Menciptakan lingkungan kerja yang menakutkan, memberikan tugas yang tidak realistis, atau mengontrol perilaku.
Beberapa Kasus Perundungan
1. Saya mendapat pengaduan dari salah seorang karyawan yang bekerja di suatu perusahaan Shoe Care mengaku menjadi korban fitnah dan pemecatan yang tidak adil.