Studi kasus :
Saat pembelajaran memahami teks deskriptif di kelas 4, setelah diberi waktu 15 menit untuk membaca dan menelaah bacaan ternyata hanya 50% siswa yang bisa menjawab pertanyaan tentang isi teks yang dibaca dengan benar dan hanya 30% yang bisa menceritakan kembali isi bacaan.
Di antara penyebab tidak fokusnya seseorang dalam memahami teks bacaan adalah fenomena zoning out.
Pendahuluan
Zoning out, atau sering disebut melamun, adalah fenomena yang umum terjadi saat seseorang membaca. Saat pikiran kita melayang ke hal lain, pemahaman terhadap teks yang sedang dibaca pun menjadi terganggu. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada anak-anak, tetapi juga pada orang dewasa. Artikel ini akan menganalisis mengenai penyebab, dampak, dan implikasi zoning out terhadap literasi membaca.
Penyebab Zoning Out Saat Membaca
Beberapa faktor yang dapat memicu seseorang untuk zoning out saat membaca antara lain:
- Faktor Internal:
- Minat: Jika materi bacaan tidak sesuai dengan minat atau tingkat pemahaman pembaca, maka konsentrasi akan mudah teralihkan.
- Emosi: Stres, kecemasan, atau perasaan sedih dapat mengganggu fokus saat membaca.
- Kelelahan: Kelelahan fisik maupun mental dapat membuat otak sulit berkonsentrasi.
- Gangguan Konsentrasi: Kondisi seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dapat membuat seseorang sulit fokus pada satu hal dalam waktu yang lama.
- Faktor Eksternal:
- Lingkungan: Kebisingan, gangguan visual, atau posisi membaca yang tidak nyaman dapat mengganggu konsentrasi.
- Waktu: Membaca pada saat yang kurang tepat, misalnya saat tubuh sedang lelah atau terlalu banyak rangsangan, dapat memicu zoning out.
- Dampak Zoning Out terhadap Literasi
Zoning out saat membaca memiliki beberapa dampak negatif terhadap literasi, antara lain:
- Pemahaman yang Kurang Mendalam: Ketika pikiran melayang, informasi yang didapatkan dari teks tidak terproses dengan baik, sehingga pemahaman terhadap materi menjadi dangkal.
- Kecepatan Membaca yang Lambat: Untuk mengompensasi pikiran yang melayang, pembaca seringkali harus kembali membaca kalimat atau paragraf yang sama berulang kali.
- Kehilangan Minat Membaca: Jika sering mengalami zoning out, pembaca mungkin akan merasa frustrasi dan kehilangan minat untuk membaca.
- Kesulitan Mengingat Informasi: Informasi yang diperoleh saat zoning out cenderung mudah dilupakan karena tidak tersimpan dengan baik dalam ingatan.
Implikasi bagi Literasi
Zoning out memiliki implikasi yang luas bagi literasi. Jika tidak diatasi, fenomena ini dapat menghambat perkembangan kemampuan membaca dan memahami teks secara efektif. Akibatnya, individu akan kesulitan dalam memperoleh pengetahuan baru, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas yang membutuhkan keterampilan membaca serta terjadi miskonsepsi yang memengaruhi paradigma berpikir.
Strategi Mengatasi Zoning Out
Untuk mengatasi zoning out saat membaca, beberapa strategi dapat dilakukan, antara lain:
- Menciptakan Lingkungan yang Kondusif: Pilih tempat yang tenang dan nyaman untuk membaca, hindari gangguan, dan pastikan pencahayaan yang cukup.
- Memilih Materi Bacaan yang Menarik: Pilih buku atau artikel yang sesuai dengan minat dan tingkat pemahaman Anda.
- Melatih Fokus: Lakukan latihan-latihan sederhana untuk meningkatkan konsentrasi, seperti meditasi atau teknik pernapasan dalam.
- Membuat Catatan: Membuat catatan singkat saat membaca dapat membantu Anda tetap fokus dan mengingat informasi penting.
- Membaca dengan Suara Keras: Membaca dengan suara keras dapat membantu Anda lebih fokus pada teks.
- Pahami judul, pilih daftar isi yang membuat kita penasaran. Dengan memilih interest point maka hati dan pikiran akan bersinergi dan sejalan dalam memahami bacaan.