Lihat ke Halaman Asli

Yuyun Srimulyati

Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Adik Baru Datang, Hati Kakak Mengambang? Yuk diskusikan dengan Kakak :Perspektif Psikologi

Diperbarui: 27 September 2024   19:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Pendahuluan

Memiliki anak adalah anugerah yang tak ternilai. Namun, keputusan untuk memiliki anak kedua seringkali memunculkan pertanyaan: "Apakah jarak kelahiran yang dekat akan berdampak pada perkembangan anak pertama?" Penelitian menunjukkan bahwa jarak kelahiran yang relatif dekat dapat memengaruhi dinamika keluarga dan psikologis anak. Artikel ini akan membahas tantangan dan peluang yang muncul dalam keluarga dengan jarak kelahiran yang dekat.

Kehadiran adik baru dalam keluarga seringkali menjadi momen yang dinantikan. Namun, bagi anak sulung, ini bisa menjadi pengalaman yang kompleks. Perubahan dinamika keluarga dan persaingan untuk mendapatkan perhatian orang tua dapat memicu berbagai emosi, mulai dari kegembiraan hingga kecemburuan. Untuk itu, pendekatan yang tepat dalam mendiskusikan hal ini sangat penting.

Nah, kalau kompasianer memiliki program  menambah adik baru, mari ikuti tips berikut ini!

Memahami Psikologi Anak

Sebelum memulai diskusi, penting untuk memahami perspektif psikologis anak. Anak-anak memiliki cara berpikir yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka mungkin merasa:

  • Khawatir Kehilangan Perhatian: Anak sulung seringkali terbiasa menjadi pusat perhatian. Kehadiran adik baru bisa membuat mereka merasa tersisihkan.
  • Cemburu: Perasaan cemburu adalah hal yang wajar. Anak mungkin merasa adik baru akan "mencuri" kasih sayang orang tua.
  • Bingung: Anak mungkin belum sepenuhnya memahami konsep memiliki adik dan apa artinya bagi mereka.

Tips Mendiskusikan dengan Si Kakak

  1. Pilih Waktu yang Tepat:

    • Pilih momen ketika anak sedang santai dan tidak sedang sibuk dengan kegiatan lain.
    • Hindari saat anak sedang lelah atau merasa tidak nyaman.
    • Gunakan Bahasa yang Sederhana:

  2. Sesuaikan bahasa yang digunakan dengan usia dan tingkat pemahaman anak.
  3. Gunakan kalimat yang positif dan hindari kata-kata yang menakutkan.
  4. Jelaskan dengan Sederhana:
    • Gunakan analogi yang mudah dipahami, misalnya membandingkan dengan memiliki teman baru.
    • Jelaskan bahwa kehadiran adik akan menambah kebahagiaan dalam keluarga
    • Libatkan Anak dalam Persiapan: Ajak anak memilih nama untuk adiknya. Libatkan anak dalam menyiapkan perlengkapan bayi. Hal ini akan membuat anak merasa memiliki peran penting dalam menyambut adik baru. 

       5. Berikan Waktu untuk Menyesuaikan Diri: Setiap anak memiliki proses penyesuaian yang berbeda. Berikan waktu dan ruang bagi                  anak untuk mengekspresikan perasaannya.

      6. Berikan Perhatian Khusus: Pastikan anak sulung tetap merasa diperhatikan dan dicintai. Luangkan waktu khusus untuk                                   beraktivitas bersama anak sulung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline