Lihat ke Halaman Asli

Yuyun Srimulyati

Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Berpikir Konvergen dan Divergen, Dua sisi Mata Uang Kreativitas

Diperbarui: 11 September 2024   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar created by Yusri@canva design

Guru sebagai agen perubahan (change agen) harus mampu mengembang kreativitas berfikir sebelum mengubah paradigma berfikir peserta didiknya yang berdiferensiasi juga dalam perannya sebagai motivator dan fasilitator maka berbagai jalan menuju kreativitas harus ditempuh. 

Berpikir adalah proses kognitif yang kompleks yang melibatkan kita dalam memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menciptakan ide-ide baru. Dalam konteks ini, dua jenis pemikiran yang sering dibahas adalah berpikir konvergen dan berpikir divergen. Masing-masing memiliki peran penting dalam proses berpikir kita dan saling melengkapi satu sama lain.

Apakah berfikir konvergen itu?

Berpikir konvergen, sering juga disebut sebagai berpikir analitis, adalah proses mencari satu jawaban yang paling tepat atau paling logis untuk suatu masalah. Pemikiran ini bersifat linear, fokus, dan terstruktur. 

Bagaimana ciri-ciri berfikir konvergen?

Ciri-ciri berpikir konvergen antara lain:

  • Analisis: Memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk dianalisis secara mendalam.
  • Evaluasi: Membandingkan berbagai pilihan dan memilih yang paling relevan dan efektif.
  • Logika: Menggunakan penalaran yang logis dan sistematis.
  • Fokus: Mengarahkan perhatian pada satu tujuan atau solusi

Apakah berfikir divergen itu?

Berpikir divergen, atau berpikir kreatif, adalah proses menghasilkan banyak ide atau solusi yang berbeda untuk suatu masalah. Pemikiran ini bersifat terbuka, fleksibel, dan imajinatif. 

Bagaimana ciri-ciri berfikir divergen?

Ciri-ciri berpikir divergen antara lain:

  • Orisinalitas: Menciptakan ide-ide baru dan unik.
  • Fleksibilitas: Berpikir di luar kotak dan tidak terpaku pada satu perspektif.
  • Fluency: Menghasilkan banyak ide dalam waktu singkat.
  • Elaborasi: Mengembangkan ide-ide yang sudah ada.

           Contoh: Ketika kita brainstorming untuk mencari ide bisnis baru, kita menggunakan pemikiran divergen untuk menghasilkan     sebanyak mungkin ide yang berbeda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline