Lihat ke Halaman Asli

Yuyun Srimulyati

Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Prestasi Mengukir Prasasti

Diperbarui: 19 Agustus 2024   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

                                                                                                               

Andai kau bukan anak seorang raja atau bukan anak ulama ternama maka menulislah (Imam Al-Ghazali, filosof).

Selamat untuk para pegiat literasi di kelas KBMN PGRI gelombang 31. Guru bloger, penamu sangat bermakna!


Selesai sudah babak pertama,
Perjalanan pena mengukir makna.
Angkatan tiga puluh satu,
Kisahmu terukir, abadikan.

Dari goresan pertama, ragu dan bimbang,
Hingga tinta mengalir, membentuk rembang.
Kata demi kata, merangkai mimpi,
Menjadi nyata dalam setiap puisi.

Jangan berhenti di sini, penulis muda,
Teruslah berkarya, jiwa membara.
Dunia menanti karyamu,
Sebuah warisan yang takkan terlupa.

Pena di tangan, senjata ampuh,
Mengubah dunia, merubah hidup.
Angkatan tiga puluh satu, pejuang kata,
Berkarya tanpa henti, tak kenal patah.

Dengan tinta, kita lukiskan mimpi,
Dengan kata, kita ubah diri.
Dari kelas ini, lahirlah penulis hebat,
Siap mengguncang dunia, tak kenal lelah.

Menulis adalah jembatan,
Menghubungkan hati, pikiran, dan jiwa.
Angkatan tiga puluh satu,
Telah menemukan jembatan itu.

Dengan menulis, kita berbagi cerita,
Menginspirasi, menghibur, dan menyentak.
Jangan pernah berhenti menulis,
Karena dengan pena namamu kan abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline