Siapa bilang belajar itu membosankan? Pembelajaran yang menyenangkan bukan hanya sekedar tren, tetapi juga kunci untuk meningkatkan motivasi dan prestasi siswa. Dalam era digital yang serba cepat ini, anak-anak dihadapkan pada berbagai stimulasi yang menarik. Untuk itu, guru sebagai pendidik perlu menciptakan suasana belajar yang tidak hanya informatif, tetapi juga menyenangkan dan berkesan.
Banyak cara yang dilakukan guru untuk memotivasi siswanya agar tetap semangat belajar dan berhasil dengan baik. Cara-cara tersebut, antara lain :
1. Memberikan Motivasi Belajar kepada Siswa
Keberhasilan dalam belajar sangat dipengaruhi oleh motivasi. Motivasi yang tinggi akan mendorong kita untuk lebih bersemangat dan tekun dalam belajar. Sumber motivasi bisa bermacam-macam, mulai dari keinginan untuk membanggakan orang tua, mencapai cita-cita, rasa penasaran terhadap suatu pelajaran, hingga keyakinan bahwa belajar akan membawa manfaat besar. Selain itu, rasa percaya diri dan ketekunan juga menjadi faktor penting yang dapat meningkatkan motivasi belajar.
Dengan motivasi yang tepat, proses belajar akan terasa lebih menyenangkan dan efektif. Itu sebabnya sering mendengar istilah motif dan dorongan, dikaitkan dengan prestasi belajar. Motivasi timbul jika ada rangsangan, baik karena adanya kebutuhan (needs) maupun minat (interest) misalnya motif berprestasi (achievement motive). Hal ini berarti bahwa keinginan mencapai sesuatu keberhasilan merupakan pendorong untuk bertingkah laku atau melakukan kegiatan. Motivasi dapat memberikan semangat (dorongan) yang luar biasa terhadap seseorang untuk berperilaku dan memberikan arah dalam belajar. Motivasi ini pada dasarnya merupakan keinginan (wants) yang ingin dipenuhi (dipuaskan), maka ia timbul jika ada rangsangan, baik karena adanya kebutuhan (needs) maupun minat (interest).
Menurut Djamarah (2011), terdapat beberapa prinsip dasar yang perlu diketahui dalam menimbulkan motivasi belajar pada siswa, antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
Seseorang melakukan aktivitas belajar tanpa motivasi belum menunjukkan aktivitas yang nyata ada yang mendorongnya. Motivasilah sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai pada tataran motivasi belum menunjukkan aktivitas yang nyata. Minat merupakan kecenderungan psikologis yang menyenangi sesuatu objek, belum sampai melakukan kegiatan. Namun, minat adalah alat motivasi dalam belajar. Minat merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi.
b. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar
Efek yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah kecenderungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu di luar dirinya. Selain kurang percaya diri, anak didik juga bermental pengharapan dan mudah terpengaruh. Oleh karena itu, motivasi intrinsik lebih utama dalam belajar.
c. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman