Lihat ke Halaman Asli

Yuyun Srimulyati

Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Filosofi Kue Takir Plontang

Diperbarui: 7 Juli 2024   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar kiriman Dr. Sri Utami, M.Pd.I.

Bincang-bincang di grup Nubar (Nulis Bareng) Jawa Timur setelah melihat postingan ibu Dr. Sri Utami, M.Pd.I. penasaran juga melihat menu Kue Takir Plontang, sajian tradisi Jawa menyambut tahun baru Hijriyah, disajikan malam 1 Muharram. Akhirnya dengan penuh kepenasaran, setelah diselidiki ternyata ada nilai filosofis yang terkandung di dalamnya.

 Di balik kelezatannya, Kue Takir Plontang menyimpan filosofi mendalam yang mencerminkan tradisi dan nilai-nilai luhur Jawa dalam menyambut Tahun Baru Hijriyah. Tradisi ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membawa pesan moral dan spiritual yang relevan dengan kehidupan manusia.

Nama,Bentuk dan Makna:

 Nama : Menurut beliau nama Takir itu sendiri artinya "Taat Berdzikir", dibuktikan dengan do'a bersama agar tahun depan lebih baik dari tahun kemarin.

 Bentuk: Kue Takir Plontang berbentuk menyerupai perahu yang terbuat dari daun pisang dan janur. Ja artinya Jannah/surga dan Nur  artinya Cahaya. Bentuk ini melambangkan bahtera kehidupan manusia yang terus berlayar mengarungi samudra kehidupan.

 Isi: Kue Takir Plontang berisi berbagai macam lauk pauk, seperti nasi kuning, ayam opor, sambal goreng ati, tempe orek, dan urap. Keberagaman isi melambangkan kekayaan dan keberagaman dalam kehidupan.

 Plontang: Kata "plontang" berarti terombang-ambing. Hal ini melambangkan pasang surut kehidupan yang selalu berubah-ubah.

Filosofi:

Kesyukuran: Tradisi Takir Plontang merupakan bentuk rasa syukur atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT. di tahun yang telah berlalu.

 Introspeksi: Momentum Tahun Baru Hijriyah menjadi momen untuk melakukan introspeksi diri  atas perbuatan dan kesalahan di masa lampau.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline