Lihat ke Halaman Asli

Yuyun Srimulyati

Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Menggapai mimpi di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung

Diperbarui: 4 Juli 2024   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika "KUN"  berpihak pada kita, maka tak ada sesuatu yang tak mungkin. Dulu aku pernah bermimpi untuk menginjakkan kaki di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung, namun apa daya terlalu tinggi benteng yang menghalangi dan menjadi pembatas sehingga aku sulit untuk menembusnya. Sering kuberpikir betapa berbahagianya mereka yang ikut ambil bagian dan menyelami lautan ilmu di sana. Seiring waktu berlalu impian itu nyaris hilang dalam benakku, tetapi Allah berkehendak lain. 

Semenjak bergabung di komunitas KAUSAKu4NKRI yang terdaftar di PMM dengan founder kang Asep Urang Sunda Asli Kuningan (KAUSAKu) semangat belajar selalu terpantik lewat aksi "GILA" (Gali Ilmunya Lalu Amalkan), dan sajian ragam style 'NgoPI (Ngobrol Perkara Ilmu),  yang  berdiferensiasi.  Qadarullah aku tersangkut di link yang dishare salah satu sahabat komunitas yang isinya tentang seleksi peserta PJJ (Pelatihan Jarak Jauh), edisi Juni 2024. Dan dengan berbekal basmalah untuk bersaing dengan 3000 calon peserta dan yang dibutuhkan hanya 360 orang saja. 

Dengan sedikit nervous karena terkendala jaringan dan kompleksitas soal yang tinggi semuanya tentang test ICTBT (Information Communication and Tecnology Ability Test). Lagi-lagi takdir masih berpihak, data diri yang harus mencantumkan NIK (Nomor Induk Kependudukan), mendadak lupa. Aku mulai panik karena waktu test terbatas dan hanya tersisa 30 menit lagi untuk 75 soal dengan kompleksitas tinggi menurutku, karena semuanya tentang istilah- istilah ICT yang belum kupahami secara mendalam dan jarang kugunakan salah satunya aplikasi "Moodle". Dengan  bersandar pada basmalah dengan segala kepasrahan akhirnya, akhirnya kucari di laptop salah satu teman yang masih tersimpan dan alhamdulillah terselip di kantung google drive. 75 soal terselesaikan hingga detik terakhir yang disediakan. 1 pekan berlalu dan aku dinyatakan lulus untuk mengikuti proses PJJ PAI SD edisi 24-29 Juni dengan bobot 60 Jam. 

Bagai sadar dari mimpi ternyata ucapan adalah do'a, kini aku bisa merasakan sensasi sebagai pembelajar sepanjang hayat bersama ratusan peserta lain, di sela-sela  kegiatan yang beririsan  namun dengan niat thalabul ilmi dengan sebuah gelas kosong di genggaman tuk berbagi seteguk ilmu bagi jiwa yang kehausan. Lagi-lagi komunitas belajar Komunitas KAUSAKu4NKRI menjadi awal pijakan tuk melangkah hengkang dari kejumudan menuju terangnya cahaya ilmu. Terima kasih kepada semua sahabat yang telah membersamai  dan berbagi, kalau bisa berkolaborasi. mengapa harus berkompetisi? "di komunitas ini tidak ada "superman yang ada adalah "super team", "Berani mengajar maka wajib belajar" kata-kata yang penuh makna dari sang @smart founder. .Keep Hamasah!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline