Lihat ke Halaman Asli

Mendidik dengan Keteladanan

Diperbarui: 3 Desember 2024   18:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mendidik adalah sebuah proses yang tidak instant. Dalam  mendidik, seorang pendidik diharapkan bersabar menempuh prosesnya. Ibu mendidik anak, guru mendidik siswa, ataupun atasan mendidik bawahan. Pendidik juga dituntut untuk berinovasi dalam mendidik agar hasil dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Mendidik dengan keteladanan, adalah salah satu metode yang sangat ampuh. Memberikan contoh yang baik dalam mendidik akan memudahkan sang pendidik menunjukkan apa yang diinginkannya. Anak didik pun dengan cepat memahami isi pesan yang disampaikan pendidik. Mereka akan tergerak untuk melakukan hal yang sama, karena apa yang mereka lihat,akan lebih kuat tersimpan dalam memori dibandingkan dengan ucapan yang mereka dengar.

Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wassalam adalah sosok yang mulia yang selalu memberikan teladan baik. Ini tercantum dalam Al Qur'an surat Al Ahzab ayat 21, yang artinya: "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu". 

Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam bertugas untuk memperbaiki akhlak kaumnya. Dalam sebuah hadits, Rasul bersabda, "Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak terpuji". Begitu pentingnya akhlak ditanamkan sebelum ilmu disampaikan. Seorang pendidik dengan keteladanan yang baik adalah yang memiliki akhlak yang baik.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mendidik dengan penuh keteladanan. Kita bisa melihat, hadits Rasul tidak hanya berisi ucapan (sabda)nya saja, melainkan juga sikap dan akhlak beliau dalam keseharian yang disaksikan oleh para sahabat dan diceritakan dalam sebuah hadits. Ini bermakna, perilaku Rasulullah shalallahu alaihi wasallam sangat patut diteladani.

Memberi contoh yang baik dalam mendidik, juga akan memudahkan proses pendidikan. Misalnya, seorang ibu yang mengajari anaknya untuk salat tepat pada waktunya. Anak akan lebih bersemangat untuk salat tepat waktu ketika melihat ibunya pun berwudhu dan bersiap untuk salat. Bahkan, tanpa sang ibu berkata-kata, anak-anak akan mengikuti apa yang dilakukan ibunya.

Contoh lain, peraturan sekolah yang menghendaki siswa-siswinya untuk tidak sembarangan membuang sampah. Maka, semua guru memperlihatkan sikap peduli terhadap kebersihan. Guru membuang sampah pada tempatnya. Ruang guru tertata dengan rapi dan bersih. Maka siswa dan siswi di sekolah itu akan merespon dengan baik, mereka peduli dengan kebersihan lingkungan sekolah.

Menjadi pendidik yang baik tidaklah mudah, namun juga tidak sulit jika sudah diniatkan. Pendidik terlebih dahulu membiasakan perilaku baik dalam kesehariannya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam mendidik dengan keteladanan.

1. Memberi teladan yang baik.

Biasakan untuk menjadi pribadi yang baik di setiap keadaan. Tanamkan nilai kejujuran, kegigihan, semangat yang tinggi, dan peduli terhadap sesama. Pribadi yang baik tidak tiba-tiba terbentuk, ada proses panjang dan pembiasaan yang dilakukan tanpa henti. 

2. Menjadi pendengar yang baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline