A. Interaksi Antarbudaya
Dari literatur yang telah diterbitkan dapat kita ketahui bahwa studi komunikasi antarbudaya baru menarik banyak ilmuan sejak permulaan dasawarsa tujuh puluhan. Michael H. Prosser telah turut memperkaya kepustakaan bidang komunikasi antarbudaya dengan beberapa publikasinya. Di antaranya banyak yang memuat konsep-konsep pemikiran tentang objek dan tujuan studi komunikasi antarbudaya itu ialah Cultural dialogue yang menjadi pokok pembahasan tulisan ini.
Komunikasi antarbudaya menurut prosser dalam bukunya Cultural Dialogue: An Introduction Communication, ialah komunikasi antar persona pada tingkat individu agar anggota-anggota kelompok pada budaya yang berbeda. Perngertian ini dibedakan dengan pengertian Komunikasi Lintas Budaya yang diberi batasan sebagai komunikasi secara kolektif antara kelompok-kelompok orang yang menjadi pendukung kebudayaan yang berbeda.
B. Pandangan Dunia
Unsur budaya ini, meskipun konsep dan uraiannya abstrak, merupakan salah satu unsur terpenting dalam aspek-aspek preseptual komunikasi antarbudaya. Pandangan dunia berkaitan dengan orientasi suatu budaya terhadap hal-hal seperti Tuhan, kemanusiaan, alam semesta, dan masalah-masalah filosofis yang lainnya yang berkenaan dengan konsep mahluk. Oleh karena pandangan dunia begitu kompleks, kita sulit melihatnya dalam suatu interaksi antarbudaya.
Isu-isu pandangan dunia bersifat abadi dan merupakan landasan paling mendasar dari suatu budaya. Seorang katolik tentu saja mempunyai pandangan dunia yang berbeda dibandingkan dengan seorang Muslim, Yahudi atau Atheis.
Pandangan dunia orang Indian tentang kedudukan manusia dalam alam semesta tentu berbeda dengan orang Amerika asal Eropa. Orang Indian memandang manusia bersatu dengan alam, mereka menganggap ada suatu hubungan yang seimbang antara manusia, dan lingkungan suatu kerja sama (partnership) yang adil dan terhormat.
Untuk memahami interaksi antarbudaya, terlebih dahulu kita harus memahami komunikasi manusia. Memahami komunikasi manusia berarti memahami apa yang tejadi, apa yang dapat terjadi, akibat-akibat dari apa yang terjadi dan akhirnya apa yang dapat kita perbuat untuk mempengaruhi dan memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.
Komunikasi antarbudaya, terjadi bila pengirim pesan adalah anggota dari suatu budaya lain. Komunikasi antarbudaya, komunikasi antar orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik ataupun perbedaan sosioekonomi) Tubbs dan Moss.
C. Model Komunikasi Antarbudaya
Komunikasi antabudaya terjadi bila produsen pesan adalah anggota suatu budaya lain dan penerima pesannya anggota budaya lain. Dalam keadaan demikian, kita segera dihadapkan kepada masalah-masalah yang ada dalam suatu situasi di mana suatu pesan disandi dalam suatu budaya dan harus disandi balik baik dalam budaya lain. Seperti telah kita lihat budaya mempengaruhi orang yang berkomunikasi. Akibat perbendaharaan yang dimiliki dua orang yang berbeda budaya dapat menimbulkan segala macam kesulitan.