Lihat ke Halaman Asli

Yuyun Yuniarti

Hidup seperti berjalan di atas jembatan

Keseruan Menelusuri Keindahan Alam Curug Cikondang di Cianjur Selatan

Diperbarui: 23 Januari 2021   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kehidupan berputar, selalu berubah dari suatu kondisi ke kondisi lain. Tak ada yang pasti dan tak ada yang bisa garansi hidup kita akan seperti apa esok hari, karena kita tidak pernah tahu skenario Sang Pencipta di balik kehidupan ini. 

Seperti halnya jarum jam yang selalu berputar dari detik ke menit, dari menit ke jam hingga tahun dan jaman berganti dan penghuni bumi berganti dari satu generasi ke generasi berikutnya, dan akhirnya sampailah pada generasi di mana saya termasuk di dalamnya. Seperti itulah kehidupan berjalan. Kehidupan bisa berubah lebih cepat dari yang kita duga.

Siapa sangka kalau tahun 2020 akan terjadi hal yang sangat menggemparkan penduduk bumi, yang merubah banyak tatanan kehidupan secara drastis. Tiba-tiba kita seperti terkurung di penjara, tidak boleh ini tidak boleh itu, membatasi ini dan membatasi itu, keluar rumah pun jadi terbatas. 

Beberapa bulan tidak ke mana-mana hanya keluar rumah seperlunya itu pun yang berjarak dekat saja. Alhamdulillah pada bulan Desember 2020, bisa juga ke luar agak jauh dari rumah melepas kerinduan pada alam. 

Jalan Menuju Curug Cikondang

Tempat tujuan adalah Curug Cikondang yang terletak di Cianjur Selatan, tepatnya di desa Sukadana Keacamatan Campaka Kabupaten Cianjur. 

Jarak dari tempat tinggal saya di Cibadak Kabupaten Sukabumi 72,6 km atau waktu tempuh sekitar 2 jam 20 menit lewat jalan Nasional III. 

Bisa juga lewat jalan lingkar selatan dengan waktu tempuh 2 jam 13 menit sekitar 51,8 km, atau lewat Jalan Tangkil-Agrabinta dengan waktu tempuh 2 jam 18 menit sekitar 54, 8 km. 

Mungkin sudah banyak orang menulis tentang curug ini, tapi tetap saja keindahan tempat ini yang eksotis seolah-olah menjadi tema yang tidak akan pernah kering untuk dilukiskan keindahannya. Begitu pun ketika kami berkunjung ke sini, rasanya sayang sekali kalau keindahannya tidak saya abadikan dalam tulisan.

Dokpri

Saat berangkat ke Curug Cikondang, dari kota Sukabumi kami hanya mengandalkan Google Maps, dan sesekali bertanya pada penduduk sekitar. 

Perjalanan kami diarahkan ke Jalan Tangkil Agrabinta, kemudian kami diarahkan jalan masuk ke sebelah kiri  melewati portal bambu yang dijaga oleh penduduk sekitar,ternyata jalan itu searah dengan jalan ke Gunung Padang (Situs Megalitik Tertua di dunia yang terletak di daerah Cianjur)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline