LATAR BELAKANG:
Perlu untuk diketahui bahwa Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang dilakukan untuk anak usia dini mulai dari 0-6 tahun dengan cara memberikan stimulasi perkembangan supaya anak dapat mengalami tumbuh kembang dengan maksimal. Ada beberapa aspek perkembangan anak usia dini yaitu aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, bahasa, sosial emosional, dan seni. Salah satu bidang pengembangan yang sangat penting untuk anak usia dini adalah aspek perkembangan kognitif khususnya dengan problem solving.
Kemampuan anak dalam memecahkan masalah (problem solving) dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya misalnya dalam kemampuan berpikir dan dalam kreativitasnya memecahkan masalah sendiri. Dalam hal ini anak usia dini masih memerlukan bantuan orangtua maupun guru dalam menerapkan problem solving didalam kehidupan sehari-hari. Adapun alasan saya untuk menuliskan tema isu ini adalah agar guru dan orangtua semakin fokus pada kemampuan anak dalam memecahkan masalah (problem solving).
Masalah yang dihadapi anak tidak sama dengan masalah yang dihadapi orang dewasa, jadi inilah alasan mengapa anak harus memilki kemampuan problem solving yang bertujuan untuk membantu mereka mengatasi persoalan dengan baik. Contohnya masalah saat mengalami kesulitan memahami aturan bermain, berebut mainan dengan teman sebayanya, dan lain sebagainya.
Tema ini penting untuk dibahas karena keterampilan problem solving akan berbeda pada setiap anak sesuai tahapan usia dan tahapan perkembangannya. Keterampilan memecahkan masalah berkaitan dengan bagaimana anak berpikir, memahami, mengingat, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
Yang menjadi fokus bahasan saya dalam tema ini adalah bagaimana cara guru untuk mendidik problem solving pada anak usia dini melalui bermain. Karena anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Anak dapat memperoleh pengalaman belajar yang bermakna melalui bermain, melakukan percobaan, dan melalui interaksi sosial.
POIN-POIN BAHASAN:
- Pengertian Problem solving
- Metode pemecahan masalah (Problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih anak menghadapi berbagai masalah baik itu masalah perorangan maupun kelompok untuk dipecahkan sendiri atau bersama-sama. Metode problem solving bukan sekedar metode mengajar tetapi merupakan metode berfikir. Alasannya karena dengan metode problem solving anak belajar berfikir dengan menggunakan metode-metode lainnya. Misalnya metode mencari masalah, memecahkan masalah, dan menarik kesimpulan. Pembelajaran ini memiliki interaksi antara stimulus dan respon atau istilahnya adanya hubungan dua arah yaitu antara belajar dan lingkungannya.
- Kemampuan Problem solving untuk anak usia dini
Metode problem solving dapat menghindari anak dari membuat suatu kesimpulan yang tergesa-gesa, artinya anak dapat mempertimbangkan masalahnya karena pada metode problem solving ini merupakan salah satu aspek kemampuan berpikir kritis yang perlu dikembangkan pada anak usia dini. Anak yang dapat memecahkan masalah sendiri menunjukkan bahwa kemampuan kognitif dalam berpikir dan berkreatifitas dapat menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan oranglain. Hal ini juga dapat dilakukan dengan cara yang sangat menyenangkan tanpa memberikan beban pada anak yaitu dengan bermain.
Masalah yang dihadapi anak tidak sama dengan masalah yang dihadapi orang dewasa, tetapi anak harus memiliki kemampuan problem solving yang bisa membantu mereka mengatasi masalah tersebut dengan baik, kemampuan tersebut terus berkembang salah satunya adalah kemampuan kognitif.
- Langkah-langkah metode problem solving
(Abu Ahmadi, 1997) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran pemecahan masalah (problem solving):
- Menyadari adanya masalah
- Memahami hakikat masalah secara jelas
- Mengajukan hipotesis
- Mengumpulkan data
- Analisis dan sintesis data
- Mencoba mengambil kesimpulan
- Mengevaluasi seluruh proses pemecahan masalah
- Kemampuan problem solving anak melalui kegiatan bermain