Pendidikan begitu rumit dengan sudut pandang permasalahan yang tak ujung selesai. Mulai dari kurikulum, pengelolaan kelas hingga pada sertifikasi para guru. Permasalahan yang telah terjadi menjadi tolak ukur bagaimana sejatinya konsep ukuran kualitas pendidikan Indonesia. Nyatanya, dari beberapa survei yang telah dilakukan oleh beberapa lembaga pengamat pendidikan di dunia menyatakan bahwa kualitas Indonesia masih berada pada titik yang belum bisa dikatakan memuaskan.
Dalam pengelolaan kelas, memaksa siswa untuk memahami semua pelajaran bukanlah suatu hal yang bijak. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan setiap siswa mempunyai kompetensi dan keahlian di bidang masing-masing. Jika dianalogikan, di sebuah hutan ada beberapa hewan seperti monyet, gajah, ular, singa, kupu-kupu dan sebagainya. Lalu, hewan-hewan tersebut diperintahkan untuk memanjat pohon. Lalu bisa dibayangkan bukan apa yang terjadi. Nah, dengan konsep ini, maka sudah seharusnya konsep memaksa dalam prespektif siswa diminimalisir secara bertahap. Kalau dengan cara tidak memaksa, guru bisa mentransfer ilumnya, lalu kenapa harus dengan pemaksaan? Bijak dalam setiap hal bisa kita mulai dari diri kita sendiri, mulai dari sekarang, dan mulai dari hal yang terkecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H