Lihat ke Halaman Asli

Tidak Ada Pemaksaan dalam Perspektif Siswa

Diperbarui: 14 Desember 2017   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

shutterstock.com

Pendidikan begitu rumit dengan sudut pandang permasalahan  yang tak ujung selesai. Mulai dari kurikulum, pengelolaan kelas hingga  pada sertifikasi para guru. Permasalahan yang telah terjadi menjadi  tolak ukur bagaimana sejatinya konsep ukuran kualitas pendidikan  Indonesia. Nyatanya, dari beberapa survei yang telah dilakukan oleh  beberapa lembaga pengamat pendidikan di dunia menyatakan bahwa kualitas  Indonesia masih berada pada titik yang belum bisa dikatakan memuaskan.

Dalam pengelolaan kelas, memaksa siswa untuk memahami semua pelajaran bukanlah suatu hal yang bijak. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan setiap siswa mempunyai kompetensi dan keahlian di bidang masing-masing. Jika dianalogikan, di sebuah hutan ada beberapa hewan seperti monyet, gajah, ular, singa, kupu-kupu dan sebagainya. Lalu, hewan-hewan tersebut diperintahkan untuk memanjat pohon. Lalu bisa dibayangkan bukan apa yang terjadi. Nah, dengan konsep ini, maka sudah seharusnya konsep memaksa dalam prespektif siswa diminimalisir secara bertahap. Kalau dengan cara tidak memaksa, guru bisa mentransfer ilumnya, lalu kenapa harus dengan pemaksaan? Bijak dalam setiap hal bisa kita mulai dari diri kita sendiri, mulai dari sekarang, dan mulai dari hal yang terkecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline