Lihat ke Halaman Asli

Yusup Febrian

Mahasiswa Ilmu Hukum UIN Walisongo Semarang

Kolaborasi Inovatif: Mahasiswa KKN Posko 16 UIN Walisongo Semarang Latih Anak-Anak Kelurahan Sukorejo Kewirausahaan Lewat Kerajinan Manik-Manik

Diperbarui: 13 Agustus 2024   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi KKN Posko 16 UIN Walisongo Semarang

Semarang, 10 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 16 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang kembali menunjukkan komitmen mereka dalam memberdayakan masyarakat di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Kali ini, melalui program pelatihan kewirausahaan yang inovatif, mereka mengajarkan anak-anak setempat cara membuat gelang dari manik-manik. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan kreativitas anak-anak, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan dasar kewirausahaan sejak dini.

Pelatihan ini berlangsung selama satu hari dan melibatkan puluhan anak-anak dari berbagai usia. Kegiatan tersebut dirancang dengan metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan, sehingga anak-anak tidak hanya belajar keterampilan baru, tetapi juga memahami konsep dasar kewirausahaan. Mereka diajarkan bagaimana merancang, menyusun, dan mengemas gelang dari manik-manik dengan kreativitas dan inovasi. Para mahasiswa KKN juga memberikan pengetahuan dasar tentang bagaimana produk kerajinan tangan tersebut dapat dipasarkan sebagai salah satu bentuk usaha kecil.

Koordinator Posko 16, Sahal Hanafi, menjelaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk menanamkan jiwa kewirausahaan kepada anak-anak sejak dini. "Melalui pelatihan ini, kami ingin anak-anak di Sukorejo tidak hanya memiliki keterampilan dalam membuat kerajinan tangan, tetapi juga memahami nilai ekonomi dari produk yang mereka buat. Harapannya, mereka bisa termotivasi untuk terus berkreasi dan mungkin di masa depan, mampu mengembangkan usaha sendiri," ujar Sahal Hanafi.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari warga setempat. Orang tua yang mendampingi anak-anak mereka dalam pelatihan ini merasa bangga dan bersyukur atas inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa KKN. "Kami sangat senang melihat anak-anak begitu antusias mengikuti pelatihan ini. Mereka tidak hanya belajar membuat gelang, tetapi juga belajar bagaimana berusaha dan mandiri. Ini adalah bekal yang sangat berharga bagi mereka," ungkap salah satu orang tua yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Dokumentasi KKN Posko 16 UIN Walisongo Semarang

Selain pelatihan pembuatan gelang dari manik-manik, mahasiswa KKN Posko 16 juga memberikan materi tentang pentingnya kreativitas dan inovasi dalam kewirausahaan. Mereka mengajak anak-anak untuk berpikir kreatif dalam menciptakan produk yang unik dan menarik, serta bagaimana memasarkan produk tersebut secara efektif. Untuk memberikan contoh nyata, para mahasiswa juga memfasilitasi anak-anak dalam membuka stan kecil di lingkungan sekitar, di mana mereka bisa menjual gelang yang telah mereka buat kepada warga setempat. Ini memberikan pengalaman langsung kepada anak-anak tentang proses penjualan dan interaksi dengan pelanggan.

Koordinator Posko 16, Sahal Hanafi,  menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan anak-anak, tetapi juga memperkenalkan konsep kewirausahaan yang sangat penting untuk masa depan mereka. "Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan berkembang, sehingga anak-anak Sukorejo dapat tumbuh menjadi individu yang kreatif, inovatif, dan mandiri," kata Sahal Hanafi.

Salah satu peserta pelatihan, Putri (10 tahun), mengungkapkan kegembiraannya setelah mengikuti program ini. "Aku senang sekali bisa belajar membuat gelang dari manik-manik. Sekarang aku bisa membuat gelang sendiri dan menjualnya. Uangnya nanti mau aku tabung," kata Putri dengan penuh semangat.

Program KKN Posko 16 UIN Walisongo ini tidak hanya menjadi ajang belajar bagi anak-anak, tetapi juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat. Melalui kegiatan seperti ini, para mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang mereka dapatkan di bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata, sekaligus memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar.

Dengan berakhirnya program pelatihan ini, mahasiswa KKN berharap bahwa keterampilan dan pengetahuan yang telah diberikan dapat terus dikembangkan oleh anak-anak dan warga Sukorejo. Mereka juga berharap bahwa semangat kewirausahaan yang telah ditanamkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi usaha nyata yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline