Lihat ke Halaman Asli

Yusup Febrian

Mahasiswa Ilmu Hukum UIN Walisongo Semarang

Peringati 1 Muharam Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 16 Bantu Warga Kelurahan Sukorejo Gelar Syukuran dan Makan Bersama

Diperbarui: 7 Juli 2024   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Posko 16 KKN UIN Walisongo Semarang (Dokpri)

Semarang, 6 Juli 2024-Peringatan 1 Muharam menjadi momentum yang erat kaitannya dengan tradisi dan budaya. di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang misalnya, peringatan 1 Muharam dilaksanakan dengan mengadakan syukuran dan makan bersama untuk menyambut tahun baru 1446 Hijriah. Acara berlangsung sangat khidmat dan penuh antusias oleh warga setempat di Balai Kelurahan Sukorejo.  

Acara ini bukan hanya menjadi kesempatan untuk bersyukur dan berdoa bersama, tetapi juga untuk mempererat tali silaturahmi antar warga. Syukuran semacam ini biasanya diisi dengan berbagai kegiatan seperti doa bersama, pembacaan ayat suci Al-Qur'an, ceramah agama, dan tentunya makan bersama yang menggambarkan kebersamaan dan kekompakan masyarakat setempat.

Peringatan 1 Muharam di Kelurahan Sukorejo dimulai sejak pagi hari dengan persiapan dari panitia yang telah ditunjuk. Meja-meja di Balai Kelurahan ditata dengan rapi, dan hidangan tradisional seperti nasi tumpeng, aneka lauk-pauk, serta kue-kue khas setempat sudah tersusun siap disajikan. Gotong-royong dalam mempersiapkan hidangan ini memperlihatkan kekompakan warga dan semangat saling membantu yang masih kuat. Khususnya Mahasiswa KKN Posko 16 UIN Walisongo Semarang yang ikut berpatisipasi dalam acara ini yang ikut serta dalam membantu menyiapkan dan membantu warga setempat dalam meyiapkan momentum hangat ini. 

Dokumentasi Posko 16 dalam membantu peringata 1 Muharam (Dokpri)

Mahasiswa KKN Posko 16 UIN Walisongo Semarang menjadikan rangkain acara Peringatan 1 muharaman ini sebagai ajang untuk mendekatkan diri kepada warga kelurahan Sukorejo. Menjalin silaturahmi dengan warga setempat sangat penting untuk dilakukan dalam upaya memudahkan dan mengetahui kegiatan yang berada di kelurahan Sukorejo.

Pada Acara kali ini Sebelum acara inti dimulai, panitia mengajak warga untuk mengikuti rangkaian doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Doa-doa ini diucapkan dengan khusyuk, memohon keselamatan, keberkahan, dan kemakmuran di tahun yang baru. Setelah doa, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang mengiringi suasana dengan nuansa religius. Pembacaan ini tidak hanya memperkaya spiritualitas, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran bagi generasi muda tentang pentingnya mendalami ajaran agama.

Tausyiah menjadi bagian penting dalam peringatan ini, di mana seorang ustaz atau tokoh agama memberikan tausiyah tentang makna 1 Muharam, hijrah Nabi Muhammad SAW, dan refleksi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Ceramah ini biasanya dikaitkan dengan nilai-nilai moral dan etika yang relevan dengan kondisi masyarakat setempat, sehingga pesan yang disampaikan dapat lebih mudah diterima dan dipahami oleh seluruh warga.

Setelah sesi keagamaan selesai, tiba saatnya untuk menikmati hidangan yang telah disiapkan. Makan bersama menjadi puncak acara yang dinantikan oleh semua peserta. Makanan yang disajikan tidak hanya mengandung makna syukuran, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur atas karunia yang telah diberikan. Hidangan tradisional yang tersaji sering kali menggambarkan keanekaragaman kuliner lokal yang menjadi ciri khas daerah tersebut.

Kehangatan acara terlihat jelas ketika semua orang duduk bersama di atas tikar, saling berbincang dan tertawa sambil menikmati makanan. Tak jarang, momen ini juga dimanfaatkan oleh warga untuk saling mengenal lebih dekat satu sama lain, terutama bagi mereka yang baru pindah ke lingkungan tersebut. Interaksi sosial seperti ini sangat penting untuk memperkuat ikatan komunitas dan membangun rasa memiliki di antara warga.

Dengan semangat kebersamaan dan kekhidmatan, peringatan 1 Muharam di Kelurahan Sukorejo tidak hanya menjadi momen refleksi spiritual tetapi juga kesempatan untuk memperkuat ikatan sosial, melestarikan budaya, dan mendukung perekonomian lokal. Momentum ini menggambarkan betapa pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai kebersamaan dalam masyarakat, terutama di era modern yang sering kali menekankan individualisme. Peringatan ini bukan hanya sebuah acara tahunan, tetapi juga warisan budaya yang memperkaya kehidupan sosial dan spiritual warga Kelurahan Sukorejo.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline