Diambil dari catatan tanganmu yang masih tersimpan, lalu aku ketik ulang dan berharap dalam rimba ini kamu akan menemukan jejak pikiranmu, dan ingatlah akan panggilan-Nya "ada damai sejahtera pada-Ku", kamu sendiri telah melihat Dia.
Jika kamu yakin dia akan datang untuk mencintaimu kenapa kamu harus takut untuk
mengharap bahwa dia akan datang padamu dan memberikan cintanya padamu? Dan bila kamu
mampu mencintainya dengan hati, maka cintailah dia tanpa perlu mengharap dia juga sama
sepertimu. Cinta memang buta, dia tidak pernah memperhatikan siapa yang menjadi korbannya.
Datang tak terduga, hilang pun tak disangka, cinta datang dari keterbiasaan dari
rasa terdalam dari lubuk hati dan jiwa tanpa kepalsuan yang menganiaya.(DN_2014)