Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Hati yang Meracau

Diperbarui: 10 Agustus 2023   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.pixabay.com

Pahit hati mengkhamiri Dinda untuk acuh seraya cepat membuang muka


Dinda enggan bersua, jauh-jauh bila perlu, jiwaku membeku pilu


Entah, binar matanya jarang ku tatap, senyum lembutnya hampir sirna pula


Jiwaku membeku sendu, dini hari Dinda terbangun, pun aku rasa denyut jantungmu


Mungkin fatamorgana rindu, kerap bayang lirikan coklatmu melintas saatku pejam mata


Sungguh tentang apa ini semua ? nadi semakin berdebar kala ingatmu Dinda ayu


Pikiranku meracau cinta, ku harap ini sekedar ilusi tanpa makna


Dinda tidak perlu hiraukan aku, melihatmu sukacita pun cukup bagiku


Dini hari doaku bagimu Dinda, sebab kasih adalah kasih, dan kasih melatih dewasa 


Jika nadimu berdebar juga maka entahlah..mari kita cari jawabnya di dalam Dia, Allah kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline