Pembacaan Roma 14 : 17
Kerajaan Allah menghadirkan kebenaran, lantas kebenaran yang seperti apa ? tolak ukurnya seperti apa sehingga dapat disebut sebagai kebenaran ? apa yang berkenan dan seturut dengan kehendak Allah Bapa itulah kebenaran, dan kehendak Bapa adalah setiap orang dengan mulut percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, yang diutus oleh Bapa,yang lahir dari buah rahim perawan Maria oleh kuasa Roh Kudus, yang mati disalibkan karena pelanggaran dosa kita, dan dikuburkan, lalu pada hari yang ketiga di bangkitkan oleh Roh Kudus dan oleh Bapa dan oleh kuasa Yesus sendiri, sebab oleh kehendak-Nya sendiri Tuhan Yesus menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa, dan oleh kehendak-Nya sendiri pula Kristus bangkit dari kematian, sehingga melalui kebangkitan Yesus Kristus, kita memiliki pengharapan akan hidup kekal dan melalui kebangkitan-Nya meneguhkan bahwa iman percaya kita kepada Kristus tidaklah sia-sia . Sebab Tuhan kita hidup, Allah yang sejati adalah Allah yang hidup !
Siapakah Allah yang sejati ? Allah yang diajarkan Alkitab baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru adalah Allah Tritunggal, Kekristenan tidak percaya akan tiga Allah, dan seperti yang diajarkan Tuhan Yesus : Allah kita adalah Esa (Markus 12 :29) dan Allah yang Esa itu menyatakan diri-Nya dalam tiga Pribadi Ilahi, lihat dalam peristiwa sesudah Tuhan Yesus dibaptis oleh Yohanes dalam Matius 3 : 16-17. Jemaat yang dikasihi Tuhan, Allah memberi kita akal budi untuk mengerti dan dengan akal budi, kita memuliakan dan mengasihi Tuhan Allah. Ingat, perhatikan dan imani dengan sungguh, ketika saudara berdoa, beribadah, melayani Tuhan Yesus dimanapun saudara membawa dan memberitakan Injil Yesus Kristus maka Bapa dan Roh Kudus hadir ! diluar pengajaran Allah Tritunggal adalah allah-allah palsu yang membawa kepada kebinasaan
Jadi, kebenaran Kerajaan Allah bukanlah hasil pemikiran dari dunia ini, Waspadalah, berpikir positif tidak mampu membawa saudara kepada kebenaran Allah. sebab kebenaran itu berasal dari Sorga, yang kita terima melalui iman dan hanya iman kepada Kristus, oleh kasih karunia Allah. Sehingga didalam Kristus kita mengasihi Allah dengan segenap hati, dan di dalam Kristus juga, kita mengasihi sesama manusia. Pikiran yang tertuju kepada Kristus, memimpin kepada pemikiran yang benar. Bertolak dari iman memimpin kepada iman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H