Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Allah Penolongku

Diperbarui: 10 Juni 2022   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.pixabay.com

Aku gemetar mendengar pekik segerombolan jagal, hendak lucuti nyawaku

Aku mengaduh getir dalam hati, mulut bungkam tak kuasa hadapi mati

Jiwaku kering, rasa kuatir bak sekumpulan jagal, leburkah aku esok ? ya, Tuhanku?

Otot-ototku lemas, tulang-tulangku remuk, jangankan berlari, mengangkat kelingkingpun tak kuasa, mati suri

Sekiranya pertolongan yang dari Atas, membopongku dari kejaran kekuatiran

Tujuh belas hari aku memohon dalam doa, kiranya Bapa melepaskan bebanku, ya Allah

Aku menanti nanti hariNya, pertolonganNya tidak bergegas, tidak juga terlambat

Aku telah menerima kelegaan tepat pada waktuNya, sebab Dia-Allah penolong yang setia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline