Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Aku bagimu, Kamu bagiku

Diperbarui: 6 April 2021   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.pixabay.com

Sudah sempoyongan hai, kekasihku?
Bapamu tak lagi menopang tubuh mungilmu.
Tertatih, dijalan-jalan para penyamun, pencuri mengamati kecantikanmu.
Memelukmu, menjadi sandaran keluh kesahmu, doa syafaatku.
Dengan ketulusan hendak ku tudungi kehormatanmu,
Dengan kesetiaan, aku halau para penyamun.
Supaya aku bagimu, dan kamu bagiku.
Apakah aku terlalu rendah untukmu? awan di barat tumpuanmu, sedang debu bumi pijakanku.
Ulurkan tanganmu supaya kupegang erat sampai kesudahan jaman.
Bicarakan banyak hal, aku mendengarmu.
Saat kau berdiam di balik rimbun cemara, aku mengawasimu dipuncak bukit.
Aku lemah, dan bisa jatuh, namun tiap-tiap waktu kuawasi diri untuk tetap kuat menopangmu, kekasihku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline